NERACA
Jakarta – Kuartal pertama 2023, PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatatkan total pendapatan US$ 294,50 juta atau naik 93,5% dari US$ 152,17 juta pada periode yang sama tahun lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Perseroan juga membukukan beban pokok pendapatan dan beban langsung US$ 131,71 juta, meningkat signifikan secara year on year (yoy) dari 55,26 juta. Laba bruto pada kuartal I-2023 US$ 162,79 juta, lebih besar ketimbang tiga bulan awal 2021 US$ 96,91 juta. Selain itu, terdapat beban penjualan US$ 10,61 juta, beban umum dan administrasi US$ 8,01 juta, pendapatan lainnya US$ 43,87 ribu, beban lainnya US$ 340,53 ribu, beban keuangan US$ 1,18 juta, penghasilan keuangan US$ 2,32 juta, bagian atas laba entitas asosiasi US$ 14,72 juta.
Laba sebelum pajak penghasilan dari operasi yang dilanjutkan US$ 159,73 juta, lebih besar dari kuartal I-2022 US$ 95,67 juta. Adapun laba tahun berjalan US$ 127,61 juta hingga 31 Maret 2023, melesat dari US$ 77,20 juta. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 103,02 juta, melesat 64% dari US$ 62,80 juta.
Dan laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 0,00774 pada kuartal I-2023, meningkat dari US$ 0,00471 pada periode sama 2022. Perseroan mencatatkan kas dan setara kas akhir periode (31 Maret 2023) sebesar US$ 466,94 juta. Sementara aset total US$ 1,37 miliar dan liabilitas US$ 254,82 juta.
Analis Sinarmas Sekuritas, Axel Leonardo seperti dikutip kontan pernah mengatakan, laba bersih HRUM pada 2023 diperkirakan turun 12% year on year (yoy) dari US$ 302 juta pada 2022. Hal ini sejalan dengan penurunan harga batubara yang diperkirakan sebesar 30% yoy menjadi rata-rata US$ 250 per ton dan ongkos produksi yang lebih tinggi.
Axel memproyeksi, produksi batubara HRUM pada 2023 akan naik tipis sebesar 2% yoy menjadi 5,5 juta ton, dari 5,4 juta ton pada 2022. Utilisasinya sekitar 90% dari total kapasitas sebesar 6 juta ton. HRUM menyatakan bahwa tambang Karya Usaha Pertiwi (KUP) akan ditutup pada kuartal II-2023 sehingga akan mengalihkan peralatan dan tenaga kerja ke Santan Batu Bara (SBB) setelah masa pemeliharaannya selesai. Kapasitas produksi keseluruhan seharusnya tidak terpengaruh, sebab SBB memiliki kapasitas yang mirip dengan KUP.
Dalam riset tanggal 6 April 2023, Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan melihat segmen nikel akan berkontribusi lebih terhadap kinerja HRUM di tengah penurunan harga batubara. Laba bersih segmen nikel diprediksi dapat meningkat 65% yoy pada 2023 seiring dengan beroperasi tambang nikel milik POS dan smelter NPI baru milik WMI.
Sejalan dengan itu, kontribusi segmen nikel terhadap laba bersih HRUM diprediksi naik menjadi 21% pada 2023, dari 12%-13% pada tahun lalu. Oleh karena itu, Sucor Sekuritas memprediksi laba bersih HRUM secara keseluruhan masih dapat naik 2% yoy menjadi US$ 306 juta meski harga batubara tengah melemah.
Menjaga kepercayaan investor dan juga memangkas beban utang, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaporkan telah menyelesaikan pelunasan atas Obligasi Berkelanjutan…
Banyak sudut rumah yang luput dari perhatian saat bersih-bersih. Padahal bisa menjadi tempat menumpuknya alergen, rambut, dan partikel mikroskopis yang…
Komitmen mendukung transisi energi dengan berbagai inisiatif terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Teranyar, perseroan menyelenggarakan program pelatihan…
Menjaga kepercayaan investor dan juga memangkas beban utang, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaporkan telah menyelesaikan pelunasan atas Obligasi Berkelanjutan…
Banyak sudut rumah yang luput dari perhatian saat bersih-bersih. Padahal bisa menjadi tempat menumpuknya alergen, rambut, dan partikel mikroskopis yang…
Komitmen mendukung transisi energi dengan berbagai inisiatif terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Teranyar, perseroan menyelenggarakan program pelatihan…