SMF Salurkan Pembiayaan untuk Pembangunan Homestay di Gorontalo

NERACA

Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mengembangkan pariwisata di Gorontalo, Sulawesi Utara, dengan menyalurkan pembiayaan untuk pembangunan penginapan homestay swakelola milik warga di destinasi wisata prioritas.

Dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara SMF dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bobohu Desa Bongo dan BUMDes Mandiri Desa Botubarani. "SMF dalam kerja sama ini berperan sebagai pemberi pembiayaan bagi pembangunan homestay milik masyarakat di desa atau lokasi wisata, yang disalurkan melalui BUMDes,” kata Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (25/5).

Dalam kerja sama tersebut, SMF mengalirkan pembiayaan homestay di Desa Bongo dan Botubarani melalui BumDes masing-masing desa yang merupakan bagian dari delapan destinasi wisata prioritas di Gorontalo. Nilai pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp635 juta dengan rincian Rp350 juta untuk empat homestay di Desa Bongo dan Rp285 juta untuk tiga homestay di Desa Botubarani.

Desa Botubarani di Kabupaten Bone dikenal dengan wisata baharinya, yaitu wisata pengamatan hiu paus yang sulit ditemukan di perairan lain, sementara Desa Bongo memiliki pesona wisata religi berupa bentangan keindahan barisan bukit kapur dan keberadaan pesantren alam. Desa Bongo yang terletak di pesisir utara Teluk Tomini pernah dinobatkan sebagai desa wisata religi terbaik di Indonesia dan masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Bonai mengatakan Kota Gorontalo yang dijuluki Serambi Madinah berpotensi menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga kota ini dapat turut memulihkan sektor pariwisata nasional. "Kami melihat Gorontalo memiliki banyak potensi pariwisata prioritas yang menakjubkan, baik yang berbasis kekhasan daerah, pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif," katanya.

Ia berharap pembiayaan SMF untuk homestay di Gorontalo dapat berdampak positif bagi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat setempat. Harapan itu selaras dengan semangat dari SMF sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan yang salah satu dana operasionalnya berasal dari APBN.

"Melalui program pembiayaan homestay ini, dana dari negara tersebut dikembalikan bagi kepentingan masyarakat agar terjadi perubahan baik secara sosial maupun ekonomi bagi masyarakat sekitar," tegasnya. Secara akumulatif, sejak 2019 saat program pembiayaan homestay dimulai, SMF telah menyalurkan Rp12,502 miliar untuk pembangunan 154 homestay di 16 desa di seluruh Indonesia.

BERITA TERKAIT

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…