Siloam Hospitals Buyback Saham Rp 50 Miliar

NERACA

Jakarta -Dorong pertumbuhan likuiditas harga saham di pasar, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berencana membeli kembali saham publik atau buyback saham. Untuk aksi korporasi tersebut, perseroan telah menyiapkan dana maksimal Rp50 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

SILO menyebutkan buyback akan menyasar sebanyak-banyaknya 0,30% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor atau sebanyak-banyaknya 39.018.375 saham. Perseroan menjelaskan, aksi korporasi ini dilakukan dengan pertimbangan utama adalah sehubungan dengan pelaksanaan program insentif jangka panjang melalui program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan atau MESOP.

Program MESOP sendiri dijalankan dengan tujuan untuk memberikan insentif dan penghargaan kepada para karyawan yang memiliki peranan penting dan berkinerja baik, serta untuk meningkatkan motivasi karyawan SILO. Selain pertimbangan tersebut, Siloam memandang bahwa harga saham SILO saat ini belum mencerminkan nilai/kinerja sesungguhnya.

Siloam berencana mengalihkan saham-saham hasil buyback tersebut kepada manajemen dan karyawan melalui pelaksanaan program MESOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c POJK 30/2017. Dalam program MESOP ini, manajemen SILO memberikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan untuk membeli saham hasil buyback.

Apabila setelah selesainya pelaksanaan hak opsi oleh manajemen dan karyawan dalam program MESOP masih terdapat sisa saham hasil pembelian kembali yang tidak dibeli oleh manajemen dan karyawan tersebut, maka perseroan dapat menjual sisa saham hasil pembelian kembali tersebut melalui Bursa dengan mengikuti ketentuan POJK 30/2017.

Aksi buyback sendiri diperkirakan tidak berdampak pada kinerja pendapatan SILO karena tidak akan berimbas pada aktivitas pembiayaan terkait operasional. Pembelian kembali saham publik akan dilaksanakan setelah manajemen memperoleh restu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 25 Mei 2023. Jika disetujui, jangka waktu buyback adalah 25 Mei 2023 sampai dengan 24 Mei 2024 atau paling lama 18 bulan setelah RUPSLB.

Disebutkan, Siloam akan membatasi harga buyback sesuai dengan ketentuan Pasal 10 huruf b POJK 30/2017 yang mengatur bahwa harga penawaran untuk membeli kembali saham harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Dana capex ini nantinya akan dialokasikan untuk berbagai kebutuhan dan layanan rumah sakit, hingga melanjutkan ekspansi bisnisnya memperluas jaringan rumah sakit. Siloam berencana untuk membangun rumah sakit baru di tahun 2023. Hal ini sejalan dengan komitmen perseroan yang menargetkan ekspansi bisnisnya dengan membuka rumah sakit tiap tahun.

 

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…