NERACA
Jakarta– Bantu pemerintah percepat net zero emisi, PT Trakindo Utama (Trakindo) sebagai penyedia solusi alat berat di Indonesia hadirkan inovasi produk genset berbasis ramah lingkungan. Dimana perseroan berhasil melakukan uji coba Green Diesel Genset Cat 3516E dengan menggunakan bahan bakar Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dan Biodiesel 40% (B40).
Erwin Muljosantoso, General Manager Power System Trakindo menjelaskan, hadirnya Green Diesel dan keberhasilan uji coba yang memenuhi standar industri data center ini merupakan dukungan perseroan untuk keberlangsungan usaha atau bisnis yang ramah lingkungan dalam rangka menekan emisi karbon. “Uji coba ini menjadi ajang untuk menunjukan kemampuan dari unit genset Cat 3516E dengan menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, uji coba ini meliputi dua tahapan, yakni melalui ​​steady state performance dan transient performance yang dilakukan sebanyak tiga kali dengan pengujian menggunakan bahan bakar yang berbeda, yaitu Full HVO, Full B40 dan juga campuran 50% antara HVO dengan B40.
Dari uji coba unjuk performa Cat 3516E, lanjut Erwin, dapat disimpulkan bahwa Cat 3516E dapat dioperasikan menggunakan bahan bakar B40 yang sesuai dengan ketentuan penggunaan biodiesel di Indonesia tanpa mengorbankan unjuk kerja genset.
Cat 3516E/3000 kVA merupakan jenis genset back up yang populer di industri data center seluruh dunia, termasuk Indonesia. Unit-unit genset Caterpillar sendiri memiliki kemampuan untuk bisa menahan beban tiba-tiba (block load) sebesar 100% dari kapasitas genset nominal walaupun menggunakan bahan bakar HVO dan atau menggunakan B40 sekalipun. “Kandungan NOx dan CO di emisi gas buang genset Caterpillar model 3516E yang menggunakan bahan bakar HVO ataupun B40 masih di bawah ambang batas yang dipersyaratkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia,” kata Erwin.
Lebih jauh mengenai data center, fasilitas ini merupakan tempat untuk menempatkan perangkat server penyimpanan data berukuran raksasa yang membutuhkan listrik yang hidup stabil selama 24/7. Untuk itu, tentunya dibutuhkan sistem power supply dan unit generator set (genset) yang mumpuni, sehingga suplai energi listrik tidak terputus, memiliki penanganan downtime yang cepat dan akhirnya tidak mengganggu operasional bisnis pelanggan.
Mengutip data dari International Energy Agency (IEA), tercatat bahwa konsumsi listrik data center secara global pada tahun 2021 mencapai 220-320 TWh (Terawatt-hour), atau sekitar 0,9-1,3% dari permintaan listrik dunia.
Di usianya ke-53, PT Blue Bird Tbk meluncurkan kampanye #53laluDiandelin sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan dapat…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…
Di usianya ke-53, PT Blue Bird Tbk meluncurkan kampanye #53laluDiandelin sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan dapat…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal menambah modal lewat skema…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, TelkomGroup kembali menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan yang menjadi wadah kolaborasi teknologi, olahraga, edukasi, hingga…