NERACA
Jakarta - Perusahaan tambang yang terdaftar di Bursa Efek Singapura, Sakari Resources Limited (SAR), telah menandatangani Head of Agreement (HoA) untuk mengakuisisi enam izin usaha pertambangan (IUP) di wilayah Kalimantan Timur.
Menurut Group Manager Corporate Relations Sakari, Jeremy Figgins, pihaknya akan mengakuisisi tambang seluas 29.000 hektar yang berlokasi 30 kilometer sebelah utara tambang Jembayan yang telah dimiliki sebelumnya oleh perseroan di Kalimantan Timur.
“Berdasarkan HoA, kami akan melakukan eksplorasi dan uji kelayakan. Jika hasilnya memuaskan, kami akan lanjutkan proses akuisisi ini hingga tuntas,” kata Jeremy, melalui keterangan tertulis yang diterima Neraca, Senin (13/8).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, proses eksplorasi tersebut dimulai Agustus 2012 dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini.
Jeremy menyebutkan, perseroan telah membayar US$2 juta untuk kas awal yang dapat dikembalikan. Selanjutnya, perseroan akan membayar dana tambahan sebesar US$2 juta tunai serta komponen ekuitas maksimal senilai US$60 juta.
“Tapi syaratnya apabila proses eksplorasi kami menunjukkan hasil positif,” tambah dia. Sebelumnya, Sakari telah memiliki dua pertambangan batu bara di Indonesia, tepatnya, berlokasi di Kalimantan. Lokasi pertama di Jembayan seluas 12.000 hektar, atau sekitar 150 kilometer arah timur laut Balikpapan.
Jembayan diakuisisi Sakari pada Desember 2007 dan sudah mulai berproduksi dari 4 juta ton per tahun menjadi hampir 10 juta ton per tahun. Sumberdaya batu bara di tambang Jembayan juga terus bertambah dari sebanyak 50 juta ton menjadi 604 juta ton dengan cadangan mencapai 142 juta ton.
Sementara itu, tambang kedua adalah Sebuku yang terletak di Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. Batu bara yang dihasilkan dari Pulau Sebuku merupakan batu bara bitumen, jenis batu bara berkualitas tinggi dengan sumber daya di atas 900 juta ton.
Konsesi batu bara Sakari di Pulau Sebuku mencapai 18.000 hektar di bagian barat pulau tersebut. Sakari telah melakukan kegiatan tambang batu bara di Sebuku sejak 1997 silam dengan metode tambang terbuka.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II-2012 belum di audit (unaudited), laba sebelum pajak Sakari Resources sebesar US$23,9 juta, naik 66% dibandingkan kuartal I-2012 yang hanya US$14,5 juta.
Pendapatan perseroan meningkat 26% menjadi US$238,01 juta dari sebelumnya US$188,82 juta. Laba per saham senilai US$0,02 atau melonjak drastis menjadi 100% dari sebelumnya US$0,01 per lembar.
Dengan demikian, perseroan mematok target produksi batu bara di kuartal III-2012 sebanyak 11,5 juta metrik ton (MT). Rinciannya, target produksi di Blok Jembayan mencapai 9 juta MT dan Blok Sebuku mencapai 2,5 juta MT. [ardi]
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…