IPO Graha Trans Oversubscribed 243,43 Kali

NERACA

Jakarta – Penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) atau GrahaTrans berhasil direspon positif pasar. Dimana perseroan  mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 243,43 kali. Sementara pada debut perdana di pasar modal, saham GTRA menyentuh auto reject atas (ARA) sesaat setelah listing.

Berdasarkan data BEI, Kamis (30/3), saham GTRA telah menguat 34,67% atau 52 poin ke harga Rp202. Harga penawaran saham perdana GTRA ditetapkan di Rp150 per saham. Direktur Utama Graha Trans, Ronny Senjaya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan optimistis mampu meraih pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan di tengah pesatnya perkembangan industri jasa angkutan darat di dalam negeri. "Pencatatan perdana saham GTRA di Bursa Efek Indonesia menjadi milestone penting bagi pertumbuhan bisnis Graha Trans, serta bagi perkembangan industri jasa logistik di Tanah Air maupun industri pasar modal,"ujarnya.

Lebih lanjut Ronny menyampaikan senilai Rp36,8 miliar atau sebesar 64,8% dari dana hasil IPO akan dimanfaatkan sebagai anggaran belanja modal (capex) berupa pembelian 38 unit truk untuk memenuhi permintaan tambahan support unit dari pelanggan. Sementara itu, sebesar 35,2% dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja GTRA yang terkait dengan penambahan unit kendaraan di 2023, termasuk tidak terbatas untuk biaya pengiriman, servis, membeli ban mobil, gaji karyawan hingga membeli GPS.

Bagi perusahaan yang bergerak di sektor transportasi dan logistik, menurut Ronny, jumlah dan kondisi armada menjadi faktor penentu yang akan mempengaruhi operasi GTRA. "Jumlah armada truk yang meningkat akan berbanding lurus dengan kenaikan penjualan maupun beban langsung," ucapnya. Dia mengatakan kegiatan operasional GTRA yang memiliki pelanggan di bidang Fast Moving Consumer Good (FMCG) ini sudah menerapkan transport management system (TMS) yang bekerja secara online dua arah dan terintegrasi, dengan dilengkapi fitur GPS tracking, booking order dan invoicing. "Sistem ini dapat diakses oleh customer dan perseroan melalui aplikasi Graha Transport Management System. Seluruh armada truk kami telah dilengkapi GPS tracking system yang ter-update secara real time ke TMS," ucap Ronny.

Implementasi TMS tersebut bisa diandalkan oleh GTRA maupun pelanggan dalam upaya mengontrol pengiriman, pengelolaan order, proses bongkar muat hingga dapat mengeluarkan invoice untuk customer. Seperti diketahui, sejauh ini pelanggan utama GrahaTrans adalah PT Inbisco Niagatama Semesta yang merupakan salah satu entitas grup PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Selanjutnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Sicepat Ekspress Indonesia, PT Kurnia Mitra Selaras dan PT Global Jet Cargo.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…