Pemeritah Dukung Pemanfaatan EBT Sektor Swasta

NERACA

Jakarta – Indonesia memiliki target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 32% dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030. Kesungguhan dan keseriusan pemerintah dalam mempercepat pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) ditempuh melalui transisi energi yang berkeadilan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi Ego Syahrial mengakui bahwa upaya Pemerintah dalam melaksanakan transisi energi memerlukan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, akademisi, asosiasi, serta masyarakat. Salah satu pihak swasta yang ikut berperan dalam penggunaan energi bersih adalah Sinar Mas Land, yang telah melakukan sertifikasi Renewable Energy Certificate (REC).

"Transisi energi menuju energi bersih dan akselerasi pencapaian target EBT, tentunya tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah sendiri, namun diperlukan peranan dari multi-stakeholders baik dari Instansi Pemerintah, BUMN, swasta, akademisi, asosiasi, hingga masyarakat. Hari ini kita sama-sama menyaksikan peran swasta, Sinar Mas Land, yang telah melakukan sertifikasi REC. Salah satu bentuk dukungan swasta dalam pengembangan EBT dapat ditempuh dengan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga EBT," ujar Ego.

Ego pun mengatakan, bahwa REC ini adalah instrumen pengakuan atas penggunaan EBT dan sebagai opsi pengadaan untuk pemenuhan target penggunaan EBT yang lebih transparan, dan tentunya akan mendorong pasar energi terbarukan. "Sebagai ilustrasi, 1 unit REC diterbitkan berdasarkan produksi 1 MWh energi listrik dari pembangkit EBT, dengan standar yang diakui secara internasional. REC ini harus melalui suatu proses tracking system dan due diligence yang dilakukan oleh badan internasional," imbuh Ego.

Ego berharap agar penggunaan energi hijau dan sertifikasi REC dapat diterapkan lebih luas lagi. "Pemerintah tentunya memberikan apresiasi penuh kepada Sinar Mas Land yang telah memanfaatkan REC untuk 5 gedung perkantorannya yang telah tersertifikasi menjadi green building. Ini adalah salah satu inisiatif swasta terbesar yang telah dilakukan secara nyata dan konkrit, dalam rangka mendukung Pemerintah untuk menurunkan emisi dalam rangka menuju NZE. Kita mengharapkan penggunaan REC akan terus berlanjut pada inisiatif penggunaan EBT untuk seluruh fasilitas yang dikelola oleh Sinar Mas Land," ungkap Ego.

Ego pun berharap upaya Sinar Mas Land dalam mendukung penurunan emisi GRK melalui pembangunan green building dan penggunaan PLTS Atap dapat mendorong swasta lainnya dalam pemanfaatan EBT, dengan menerapkan prinsip Environmental, Social, and Corporate Governance.

Dalam hal ini Sinar Mas Land sebaai perusahaan swasta, turut mendukung inisiasi Pemerintah dan mengambil bagian dalam mengurangi emisi CO2 melalui penggunaan EBT untuk konsumsi listrik melalui penggunaan sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero). Kesepakatan penggunaan layanan REC tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli REC antara Sinar Mas Land sebagai pelanggan dan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten.

REC ini diberikan PLN untuk lima gedung milik Sinar Mas Land di antaranya Sinar Mas Land Plaza Thamrin, Sinar Mas Land Plaza BSD City, My Republic Plaza BSD City, Green Office Park 1 BSD City, dan Green Office Park 9 BSD City dengan penyediaan tahap 1 sebesar 613 MWh dan dilakukan secara bertahap yang akan tercapai 100% pembelian REC pada bulan Januari 2025. 

Terkait dengan EBT,  Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana mengungkapkan Indonesia memiliki potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang sangat melimpah. Mulai dari energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi, dan juga laut yang total potensinya 3.686 gigawatt (GW).

"Alhamdulillah Indonesia punya EBT. Mulai dari matahari, ada energi bayu (angin), ada bioenergi, ada hidro atau air, dan panas bumi. Ini semua tidak akan habis. Dan tidak kalah pentingnya, karena negara kita memiliki banyak lautan, di laut pun mulai arus, ombak, sampai pasang surutnya itupun bisa dikonversi menjadi listrik. Itu sudah kita identifikasi kira-kira berapa potensinya kalau diubah menjadi listrik. Tercatat sampai ini hampir 3.700 GW," ungkap Rida.

Rida menuturkan, kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia di tahun 2022 mencapai 81,2 GW. Jumlah tersebut masih dapat banyak dikembangkan dan dimanfaatkan melihat potensi EBT Indonesia mencapai 3.686 GW. Dengan melimpahnya dan dimanfaatkannya EBT dapat dijadikan modal utama dalam melakukan transisi energi.

 

 

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…