PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) membukukan laba bersih sebesar Rp1,112 triliun pada tahun 2022, atau tumbuh 3,2% dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp1,077 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta,kemarin.

Sementara penjualan bersih perseroan juga naik 2,7% menjadi Rp6,045 triliun yang ditopang peningkatan penjualan minyak sawit sebesar 4,4% menjadi Rp5,002 triliun. Lalu penjualan inti sawit terkerek 73% menjadi Rp244,37 miliar. Namun penjualan minyak inti sawit melorot 9,9% menjadi Rp597,91 miliar.

Kemudian penjualan tandan buah segar turun 48,2% hingga tersisa Rp102,49 miliar. Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 10,7 persen menjadi Rp3,999 triliun. Dampaknya, laba kotor amblas 9,9% menjadi Rp2,045 triliun. Menariknya, beban penjualan dan pemasaran dapat dipangkas 55,8% menjadi Rp242,56 miliar.

Kinerja perseroan kian moncer, setelah pendapatan lainnya naik 96,5% menjadi Rp169,77 miliar yang berasal dari pendapatan penjualan cangkang, serat kelapa sawit sebesar Rp75,33 miliar dan laba pelepasan aset senilai Rp52,582 miliar. Alhasil, laba usaha terbilang Rp1,73 triliun atau tumbuh 0,6% dibanding tahun 2021 yang tercatat Rp1,718 triliun.

Sementara itu, total kewajiban berkurang 14,2% menjadi Rp2,368 triliun. Pada sisi lain, jumlah ekuitas bertambah 49,5% menjadi Rp4,643 triliun. Salah satu faktor pendorongnya berasal dari dana hasil IPO sebesar Rp526,24 miliar pada Maret 2022.