Laba Saratoga Investama Anjlok 81,45%

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2022, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan laba bersih Rp4,616 triliun atau anjlok 81,457% dibanding tahun 2021 yang terbilang Rp24,895 triliun. Akibatnya, laba per saham dasar turun ke level Rp342 per lembar, sedangkan akhir tahun 2021 berada di level Rp1.846. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Emiten investasi terafiliasi Sandiaga Uno ini juga mencatatkan keuntungan bersih atas investasi saham dan efek ekuitas lainnya anjlok 84,73% sisa Rp3,725 triliun. Rinciannya, keuntungan bersih investasi saham  blue chip merosot 78,37% sisa Rp4,397 triliun. Bahkan nilai investasi pada perusahaan berkembang merugi Rp470,12 miliar. Sedangkan tahun 2021 mencatat keuntungangan Rp3,554 triliun. Senasib, investasi pada saham teknologi digital juga merugi Rp237,29 miliar. Tapi penghasilan dividen, bunga dan investasi naik 57,7% menjadi Rp2,612 triliun.

Pada sisi lain, beban usaha bengkak 51,6% menjadi Rp232,4 miliar. Kian tertekan dengan adanya beban bunga sebesar Rp184,83 miliar. Dampaknya, laba sebelum pajak anjlok 76,8% sisa Rp5,858 triliun. Sementara itu, total kewajiban berkurang 23% menjadi Rp3,954 triliun. Adapun total ekuitas meningkat 6,7% menjadi Rp59,816 triliun.

Meski performance kinerja keuangan terkoreksi, perseroan berhasil mencatatkan peningkatan net asset value (NAV) pada tahun 2022 sebesar Rp60,9 triliun pada 2022. Nilai tersebut naik sekitar 8% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp56,3 triliun. SRTG menyebut pertumbuhan NAV yang tetap positif di tengah berbagai tekanan faktor ekonomi sepanjang tahun lalu, berkat soliditas dari strategi investasi dan kuatnya fundamental bisnis portofolio investasi perseroan.

Presiden Direktur Saratoga, Michael William P. Soeryadjaya menjelaskan, pada 2022 dividen yang diperoleh dari perusahaan portofolio mencapai Rp2,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat 57% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini, kata William, sekaligus menjadi rekor dividen terbesar yang pernah diperoleh Saratoga. Perusahaan tambang terafiliasi Garibaldi Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan emiten distributor motor PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) menjadi kontributor dividen terbesar ke Saratoga pada 2022. “Kami menyampaikan apresiasi atas kinerja luar biasa portofolio investasi seperti ADRO, MDKA, TBIG, MPMX dan portofolio lainnya, sehingga berhasil mengoptimalkan peluang bisnis yang ada dan menghasilkan setoran dividen yang menjadi rekor sepanjang usia Saratoga," jelas Michael.

Pertumbuhan NAV positif dan perolehan dividen, kata Michael, juga menjadi salah satu bukti kemampuan SDM Saratoga dalam mengembangkan strategi investasi perusahaan di tengah situasi ekonomi yang penuh tekanan dan pasar modal yang volatile sepanjang 2022.

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih PT Timah Melesat Tajam 295%

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…

Penjualan Buyung Poetra Terkoreksi 27,0%

NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’,  PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)  mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…

Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan Tumbuh 2,33%

NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar saham sepekan kemarin mengalami kenaikan sebesar 2,33% menjadi Rp11.831 triliun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Fasilitas Ibadah di Hunian Modern - Gubernur Jakarta Resmikan Masjid Jakarta Garden City

Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…

Permintaan Hunian Premium Tinggi - Summarecon Mutiara Makassar Buka Tahap Tiga

Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…

Perluas Jaringan Ritel - TCL Indonesia Perkuat Sinergi dengan Mitra Dealer

Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…