NERACA
Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) bersiap menggelar penawaran umum perdanan (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 706.100.000 saham atau 15% dari modal ditempatkan ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Nilai nominalnya Rp 100 per saham yang ditawarkan kepada publik di kisaran harga Rp 188-200 setiap sahamnya.
Perseroan dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, dana aksi korporasi tersebut membidik dana yang diraih maksimal Rp 141,22 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter adalah Semesta Indovest Sekuritas (MG). Masa penawaran awal alias bookbuilding digelar pada 6-10 Februari 2023.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 353.050.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 8,82% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO disampaikan.
Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 100 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 yang dapat dilaksanakan setiap hari kerja terhitung 6 bulan sejak tanggal pencatatan waran seri I di BEI sampai dengan ulang tahun pertama terhitung sejak pencatatan waran seri I yaitu sejak tanggal 29 Agustus 2023 sampai dengan tanggal 28 Februari 2024. Total dana dari waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 176,52 miliar.
Pemegang saham BDKR saat ini adalah Tan John Tanuwijaya 88,28%, Jauw Lie Ming 11,52%, dan Tan Franciscus 0,20%. Pemilik manfaat akhir perseroan adalah Tan John Tanuwijaya yang juga menjabat sebagai direktur utama. Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya atau 100% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan antara lain gaji dan tunjangan karyawan, pembelian perlengkapan proyek, biaya langsung, solar, oli dan aki, pembelian suku cadang atau spare part, pembayaran premi asuransi untuk alat berat dan proyek, biaya operasional.
Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional perseroan. Berdikari Pondasi Perkasa didirikan pada tahun 1984 dengan spesialisasi di bidang pondasi, perbaikan tanah, konstruksi dermaga (marine and jetty construction), pengangkatan berat (heavy lift), dan penyewaan crane. Perseroan telah memiliki pengalaman selama 38 tahun yang diperoleh dari bekerja di beberapa proyek yang sangat menantang dalam hal teknis maupun kondisi lapangan.
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…