Jakarta-Delegasi pengusaha dari Negeri Tagalog, Filipina, tiba di Indonesia dengan menumpangi Jet pribadi dan mendarat di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Tangerang Banten, pekan lalu. Kedatangan rombongan misi investasi ini, sebagai repons atas undangan kehormatan Mr. Zhang Zhixiang, President Director PT Indonesia China Economic Coorperation Chamber untuk melihat peluang bisnis di Indonesia.
NERACA
Rombongan yang langsung dipimpin konglomerat Filipina, Luis Crisologo Singson (LCS) atau yang lebih dikenal sebagai Chavit Singson, terdiri dari beberapa pengusaha diberbagai bidang. Mereka diantaranya, bergerak dalam bisnis pertambangan emas dan nikel, energi seperti minyak dan gas, mineral serta pengusaha yang bergerak di bidang usaha bisnis keuangan.
Dalam wawancara singkat di VIP Bandara Soekarno-Hatta, di Saphire Precious layanan first class di terminal 1B, mengatakan, sebenarnya LCS sudah lama ingin berivestasi di Indonesia. Di forum G20, banyak informasi juga kami dapatkan.
“Jadi seperti gayung bersambutlah, saat menerima undangan dari sahabat saya sejak muda, Mr Zhang, saya pun langsung mereponnya. Ini kali pertama saya berkunjung ke Indonesia,” kata Chavit Singson yang sempat menjadi gubernur di Provinsi Ilocos Sur, Filipina ini.
Sementara, usai mengikuti pemaparan dari Mr Zhang yang didampingi Putri Anastasya Ladu, Direktur PT Indonesia Gold Grup dan Desi Albert Mamahit, dari PT Indonesia China Economic Coorperation Chamber, di Kompleks Perkantoran Klapa Gading, Jakarta, mengatakan, pihak LCS memutuskan akan berinvestasi di Indonesia.
Ditambahkannya, pihaknya merasa tertarik berinvestasi dalam bidang pertambangan, nikel batu bara, emas, dan perdagangan juga dalam bidang keuangan serta minyak dan gas. “Kami tertarik berinvestasi di Indonesia. Peluang bisnisnya sangat menjanjikan. Dan, jika ada peluang, kami juga tertarik melakukan investasi di IKN Nusantara, di Kalimantan,” katanya.
Pada bagian lain, Desi Albert Mamahit menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa terobosan untuk ikut berperan serta dalam memanfaatkan sejumlah peluang yang berdampak pada pemulihan ekonomi lebih cepat agar Indonesia bisa bangkit lebih kuat, termasuk dengan mengundang sejumlah rekan bisnis dari Filipina ini. “Kita meyakini bahwa bergejolaknya kembali bisnis di Indonesia akan membuat bangsa Indonesia, mampu menghadapi krisis global (2023) dan pemulihan pasca pandemi,” ujar Desi.
Bisnis yang ditawarkan ke kelompok usaha LCS ini memang beragam, termasuk pembangunan IKN Nusantara. Tapi, yang sudah disepakati, yakni investasi dibidang pertambangan dan energi, diantaranya nikel dan emas serta minyak dan gas.
“Jadi, sudah sepakat kerja sama untuk mebangun kedua proyek itu. Khusus untuk emas dan nikel, kami juga bicarakan sesuai dengan peraturan pemerintah. Bahwa, untuk bidang pertambangan, tidak sekadar kita mengambil hasil tambangnya, tapi juga meningkatkan sampai ke pembangunan smelter sebagai upaya meningkatkan nilai tambah mineral, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batu Bara,” jelas Desi.
Sebagaimana diketahui, LCS Group of Companies (LCS Holdings Inc.) adalah konglomerasi Filipina. LCS Group didirikan langsung Luis Crisologo Singson. LCS Group mengoperasikan maskapai sewaan yang dikenal sebagai Platinum Skies, yang didirikan pada tahun 2013.
LCS bergerak di bidang energi dan pertambangan. Satrap Mining Corporation adalah anak perusahaan di bawah LCS Group yang didirikan pada tahun 2014. Perusahaan ini mengoperasikan dan mengelola pembangkit listrik energi terbarukan sebagian besar di Ilocos Sur. Ini juga memiliki kemitraan dengan Perusahaan Minyak Nasional Filipina (PNOC) mengenai eksplorasi penggunaan energi terbarukan untuk area off-grid. Di bidang keuangan, melalui HalloHallo Skylark Lending, Corp., LCS Group menjalankan layanan pinjaman yang dikenal sebagai Casha.
Sedang di bidang telekomunikasi, LCS Group melalui Gracia Telecoms menyediakan layanan telekomunikasi di Mindanao. Pada tahun 2018, Grup LCS menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam penawaran yang disetujui pemerintah yang memungkinkannya menjadi penyedia telekomunikasi besar ketiga di Filipina bersama Globe Telecom dan Smart – PLDT. Konglomerat tersebut membentuk konsorsium bernama Sears Telecom dengan TierOne Communications International. TierOne didukung oleh perusahaan China Fujian Torch Electron Technology, perusahaan Singapura Miller Pte. Ltd., dan Southeast Asia Telecom yang berbasis di Kamboja.
Konsorsium menyebut dirinya sebagai satu-satunya penawar yang berencana menggunakan akses internet satelitdengan menyebarkan hotspot Wi-Fi portabel yang terhubung melalui satelit. LCS tidak termasuk di antara tiga peserta tender, yang akhirnya dimenangkan oleh Mislatel, yang berganti nama menjadi Dito Telecommunity.
Luis Crisologo Singson atau lebih dikenal sebagai Chavit Singson sendiri adalah seorang pengusaha juga politisi Filipina. Selain konlomerat dia adalah gubernur Provinsi Ilocos Sur mulai dari tahun 1972 hingga 1986, kemudian dari tahun 1992 hingga 2001, dan berlanjut tahun 2004 hingga 2007 kemudian terakhir dari tahun 2010 hingga 2013. Ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Penasihat Keamanan Nasional untuk pemerintah Filipina (2008).
Triwulan I-2025, Volume Penyaluran Gas PGN Sebesar 861 BBTUD Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina,…
Mei 2025, Harga Referensi CPO Sebesar USD924,46/MT Jakarta – Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk…
Optimis Ekspor Tuna Semakin Meningkat Maluku Utara – Tingginya permintaan ekspor ikan laut seperti tuna maka pemerintah membangun sentra-sentra perikanan…
Triwulan I-2025, Volume Penyaluran Gas PGN Sebesar 861 BBTUD Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina,…
Mei 2025, Harga Referensi CPO Sebesar USD924,46/MT Jakarta – Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk…
Optimis Ekspor Tuna Semakin Meningkat Maluku Utara – Tingginya permintaan ekspor ikan laut seperti tuna maka pemerintah membangun sentra-sentra perikanan…