KB Financial Group Tambah Modal ke KB Bukopin Lewat Rights Issue

NERACA

Jakarta – Perusahaan Raksasa Keuangan dari Korea, KB Financial Group memperkuat komitmen kepada PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) dengan penambahan modal melalui rights issue. Rights issue tersebut sudah mendapat persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa (30/11) di Kantor Pusat KB Bukopin, Jakarta.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (1/12), Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong mengatakan aksi korporasi itu merupakan upaya KB Bukopin dalam menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.

“Langkah ini dalam rangka menjaga daya saing yang sehat dan kuat di industri keuangan nasional maupun regional, sehingga dapat memberikan nilai tambah baik kepada pemegang saham, karyawan, manajemen, serta pemegang kepentingan yang lebih luas," kata Robby.

Ia menjelaskan penambahan modal KB Bukopin tersebut rencananya akan dilakukan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT VII) dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak-banyaknya 120 miliar lembar saham.

Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut, bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan PUT VII. Dengan adanya tambahan struktur modal baru, KB Bukopin semakin siap dan optimis dalam berkompetisi di layanan industri keuangan nasional.

Adapun tingkat kecukupan pemenuhan modal minimum atau Capital Adequacy Ratio (CAR) KB Bukopin posisi September 2022 berada pada 17,59 persen (unaudited) atau telah sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71.

Sesuai dengan strategi KB Bukopin untuk tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, kata Robby, dibutuhkan tambahan modal guna mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Target KB Bukopin selanjutnya adalah tetap konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta ritel. Dengan dukungan dari pengembangan digitalisasi teknologi dan informasi, maka dalam jangka menengah diharapkan pertumbuhan bisnis semakin menuju arah yang stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan.

BERITA TERKAIT

Deutsche Bank Umumkan Peningkatan Modal Rp10 Triliun

  NERACA Jakarta - Deutsche Bank mengumumkan peningkatan modal lokal sebanyak dua kali lipat menjadi Rp10 triliun (€600 juta) untuk…

Great Eastern Life Indonesia Inisiasi Kegiatan The Great Comfund

Great Eastern Life Indonesia Inisiasi Kegiatan The Great Comfund NERACA Jakarta - Great Eastern Life Indonesia menginisiasi rangkaian kegiatan bertajuk…

Bank Mandiri Salurkan Rp253 Triliun Portofolio Kredit Berkelanjutan

    NERACA Jakarta – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi mengatakan pihaknya telah menyalurkan Rp253 triliun…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Deutsche Bank Umumkan Peningkatan Modal Rp10 Triliun

  NERACA Jakarta - Deutsche Bank mengumumkan peningkatan modal lokal sebanyak dua kali lipat menjadi Rp10 triliun (€600 juta) untuk…

Great Eastern Life Indonesia Inisiasi Kegiatan The Great Comfund

Great Eastern Life Indonesia Inisiasi Kegiatan The Great Comfund NERACA Jakarta - Great Eastern Life Indonesia menginisiasi rangkaian kegiatan bertajuk…

Bank Mandiri Salurkan Rp253 Triliun Portofolio Kredit Berkelanjutan

    NERACA Jakarta – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi mengatakan pihaknya telah menyalurkan Rp253 triliun…