Tingkatkan Kemampuan IKM Agar Berdaya Saing

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus meningkatkan kemampuan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Langkah strategis ini dilakukan mulai dari program pembinaan, workshop hingga fasilitasi keikutsertaan pameran di dalam dan luar negeri.

NERACA

Saat ini sudah banyak produk IKM di daerah yang mampu bersaing dengan produk impor. Oleh karenanya, Kemenperin aktif mempromosikan produk-produk unggulan IKM tersebut, misalnya dengan mendukung agenda pelaksanaan Sail Tidore 2022, yang juga sebagai salah satu strategi percepatan ekonomi di Provinsi Maluku Utara, khususnya di Kota Tidore Kepulauan.

“Pelaksanaan Sail Tidore diharapkan dapat menambah daya tarik pariwisata ke kota tersebut dan turut mendorong ekonomi berkelanjutan melalui dukungan sektor industri, termasuk IKM,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta.

Sail Tidore merupakan program pemerintah di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, di Kota Tidore, Kepulauan Maluku Utara. Kegiatan yang mengusung tema “Tidore Kota Warisan Duta Perekat Bangsa-Bangsa” ini bertujuan untuk mempromosikan potensi investasi di Maluku Utara, khususnya di sektor perikanan, pertanian, perkebunan, pertambangan dan pariwisata, sehingga mendorong pembangunan dan perekonomian masyarakat setempat.

Pada gelaran Sail Tidore, pemerintah melaksanakan beragam acara yang dapat mendongkrak kontribusi sektor IKM agar menghasilkan produk dengan ciri khas kearifan lokal yang diharapkan menembus ke pasar ekspor. “Sebagai bentuk dukungan acara ini, kamimemfasilitasi para IKM dengan beragam pembinaan, yaitu workshop desain merek dan kemasan, bimbingan teknis produksi serta pendampingan sistem keamanan pangan bagi IKM pengolahan ikan,” ungkap Reni.

Pada pelaksanaan workshop desain merek dan kemasan, IKM berkesempatan berkonsultasi langsung dengan tenaga ahli Klinik Desain Merek Kemas (KDMK) Ditjen IKMA, untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sehingga tercipta desain kemasan sesuai karakteristik produk dan tetap menerapkan standar pelabelan sesuai peraturan yang berlaku.

“IKM juga mendapatkan fasilitasi cetak kemasansebagai pemantik awal agar IKM dapat merasakan manfaat kemasan dalam meningkatkan nilai jualproduk,” sebut Reni. Ada pula fasilitasi mesin dan peralatan produk pangan olahan ikan, serta fasilitasi stan pameran untuk 10 IKM saat Sail Tidore berlangsung.

Selain itu, Ditjen IKMA telah menggelar bimtek dan pendampingan sistem manajemen mutu. Sebanyak 10 IKM pangan ikut serta dalam bimtek khusus untuk pengolahan produk hasil laut seperti nugget, bakso, otak-otak, dan makanan lain.

“Bimbingan teknis tersebut diselenggarakandengan memberikan materi terkait pengenalanbahan baku dan mekanisme sortasi, preparasibahan baku sesuai standar, formulasi yang tepat untukmenghasilkan produk garam pati (abon premium),bakso ikan, produk-produk breaded seperti nuggetikan, kaki naga, burger ikan, dan kerupuk ikan,” imbuh Reni.

Ditjen IKMA juga memberikan pendampingan prosesproduksi pangan, penataan layout ruang produksi dan syarat dasar yang sesuai dengan cara produksipangan olahan yang baik (CPPOB). Berikutnya, Ditjen IKMA turutmemfasilitasi mesin dan/atau peralatan kepadapara pelaku IKM untuk mendukung proses produksi agar lebih efektif dan efisien dan menghasilkan produk jadi yang tidak hanya nikmat, namun juga memenuhi persyaratan standar keamanan pangan.

“Kegiatan bimtek dan pendampingan ini mendapatkan antusias luar biasa dari pelaku IKM olahan pangan berbasis ikan di KotaTidore Kepulauan dengan harapan dapat meningkatkan daya saing produk yang kemudian memperluaswilayahpemasaran,” papar Reni.

Lebih lanjut, Kemenperin aktif menggandeng berbagai pihak untuk turut berperan dalam penumbuhan wirausaha dan peningkatan daya saing  IKM. Upaya kolaborasi dengan pihak swasta, baik perorangan, perusahaan, lembaga atau organisasi, serta pemerintah daerah merupakan kunci utama untuk menumbuhkan IKM yang kuat,bahkan memiliki resiliensi dan daya saing yang tinggi.

“IKM merupakan sektor yang dominan di tanah air, dengan jumlah sebanyak 4,4 juta unit usaha. Guna memacu saya saingnya,perludisertai penguatan kualitas dan jejaring, sehingga IKM dapat berperan lebih besar sebagai bagian dari rantai pasok industri besar dan meningkatkan ekspor yang merupakan komponen utama penerimaan devisa negara untuk menunjang perekonomian nasional,” tambah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Agus pun mengungkapkan, meskipun IKM menjadi sektor dominan dalam hal jumlah, yaitu sebesar 99,7% dari total unit usaha industri di Indonesia, namun pemasaran produk IKM masih perlu upaya untuk semakin dioptimalkan. Langkah strategis ini diyakini mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…