Investasikan Dana Rp 631,53 Miliar - Centratama Rampungkan Akuisisi 289 Menara

NERACA

Jakarta – Jelang tutup tahun 2022, geliat ekspansi bisnis PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) terus dipacu. Teranyar, emiten penyedia menara telekomunikasi beru saja merampungkan pembelian 289 menara telekomunikasi dengan nilai transaksi Rp631,53 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Corporate Secretary Centratama Telekomunikasi Indonesia, Wiwik Septriandewi, transaksi tersebut setara dengan 28,43% nilai ekuitas perseroan yang dirampungkan pada 18 November 2022. "Dengan demikian, jumlah definitif menara yang dibeli oleh PT Centratama Menara Indonesia berdasarkan PPJB adalah sejumlah 289 dari total 289 menara yang semula direncanakan. Nilai transaksi atas rangkaian pembelian menara yang dilakukan, sampai dengan tahap terakhir transaksi, adalah sebesar Rp631.532.016.463," jelasnya.

Disebutkan, pembelian tersebut berasal dari PT Lasmana Swasti Prashida dan PT Technindo Global Fortace. Pembelian dilakukan dengan 4 tahap transaksi yang dilaksanakan pada 12 Agustus 2022, 29 Agustus 2022, 10 Oktober 2022, dan 18 November 2022. Jumlah pembelian dalam masing-masing tahap tersebut yakni 7 menara, 106 menara, 174 menara, dan 2 menara sehingga total pembelian 289 menara.

Wiwik menegaskan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan sehubungan dengan penyelesaian tahap terakhir pembelian menara telekomunikasi berdasarkan PPJB. Kemudian penyelesaian pembelian tersebut dilakukan di tengah posisi keuangan CENT yang tertekan.

Asal tahu saja, di kuartal tiga 2022, CENT mengalami rugi senilai Rp1,35 triliun atau membengkak 302% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat Rp337,44 miliar. Sehingga total defisit menyentuh Rp2,05 triliun dibandingkan dengan tahun 2021. Lalu pendapatan usaha tercatat Rp1,736 triliun meningkat 35,7% dibandingkan kuartal III/2021. Peningkatan pendapatan itu ditopang oleh peningkatan pendapatan sewa dari PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp569,32 meningkat 78,9%.

Pendapatan penyewaan oleh PT XL Axiata Tbk. (EXCL) tumbuh 16,5% menjadi Rp450,21 miliar dan PT Hutchison 3 Indonesia meningkat 16,5% menjadi Rp331,09 miliar. Beban pokok CENT juga membengkak 32,9% menjadi Rp900,08 miliar meski laba kotor naik 39,1% menjadi Rp836,27 miliar. Sayangnya, beban lainnya melambung 511% menjadi Rp715, 93 miliar yang dipicu adanya rugi selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing senilai Rp564,8 miliar dan rugi penghapusan aset tetap sebesar Rp132,83 miliar. Kian tertekan, beban keuangan bengkak 105% menjadi Rp1,144 triliun.

Selanjutnya, rugi sebelum pajak final dan pajak penghasilan menyentuh Rp1,221 triliun, atau bengkak 447% dibanding akhir September 2021 sebesar Rp223,37 miliar. CENT juga membukukan liabilitas sebesar Rp19,768 triliun dan ekuitas sebesar Rp663,43 miliar. Aset perseroan tercatat Rp20,43 triliun meningkat 3,19% dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp19,79 triliun.




BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…