PT JBio - Kemenkes Tanda Tangani Bantuan Hibah Sebanyak 200 000 Dosis Vaksin Zifivax

NERACA

Jakarta - PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) bekerja sama dengan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co., Ltd. melakukan penandatanganan dengan Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan di Kantor Kementerian, Kamis (10/11).

Penandantanganan tersebut dilakukan untuk serah terima hibah sekaligus perintah distribusi Vaksin Zifivax ke beberapa daerah di Indonesia. Hadir dalam kesempatan itu Direktur Utama PT Jakarta Biopharmaceutical Industry Drs. Mahendra Suhardono, Apt., MM dan jajaran dan Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian, Dina Sintia Pamela, S.Si, Apt, M.Farm bersama jajaran.

“Kami dari PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) bekerja sama dengan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co., Ltd. memberikan donasi sebanyak 200.000 dosis Vaksin Zifivax sebagai bentuk upaya kami dalam membantu pemerintah Republik Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19,” ujar Dirut Mahendra Suhardono kepada pers di Jakarta, Kamis (10/11).

Vaksin Zifivax ini, katanya dapat digunakan, baik untuk dosis primer maupun sebagai dosis booster. “Vaksin Zifivax memiliki keunggulan antara lain memberikan tingkat perlindungan yang baik, efek samping yang ringan dan juga halal,” ujarnya.

Mahendra menjelaskan sebelumnya Vaksin Zifivax telah digunakan untuk 4.101 warga Indonesia dalam uji klinis fase III yang dilakukan di Jakarta dan Bandung. Kali ini Vaksin Zifivax akan digunakan oleh sekitar 200.000 orang masyarakat sebagai vaksin booster.

Dia mengatakan, untuk bisa menghadirkan vaksin ini, pihaknya bekerja sama dengan BPOM, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

“Kami berharap dengan adanya donasi Vaksin Zifivax ini, kami dapat ikut berkontribusi dalam menyediakan vaksin yang halal dengan tingkat keamanan dan proteksi yang tinggi bagi masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Dia mengharapkan agar pemerintah bisa memprioritaskan vaksin yang telah melakukan uji klinis di Indonesia. “Diharapkan Pemerintah dapat memprioritaskan vaksin yang diuji klinis di Indonesia, yang bekerja sama dengan partner lokal dan juga halal,” ujarnya.

Sementara itu, Dina Sintia Pamela mengatakan, pemerintah berkomitmen dalam pengadaan vaksin untuk masyarakat sehingga bisa mengakhiri pandemi sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

“Terkait dengan itu, kami juga memastikan agar vaksinasi bisa dilakukan oleh masyarakat. Karena itu, kami membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak,” katanya.

Semua pihak, katanya, harus bersatu melawan pandemi sehingga pihaknya juga menerima bantuan dalam bentuk hibah dari beberapa negara lain. Salah satunya bantuan hibah dari PT JBio dalam bentuk Vaksin Zifivax ini.

Salah satu kelebihan dari vaksin ini, kata Dina yaitu vaksin ini sudah mendapatkan izin dari BPOM dan mengantongi sertifikasi halal.

Karena itu, bantuan hibah ini merupakan sebuah suport yang besar baik untuk vaksin primer maupun vaksin booster.

Dina menambahkan, setelah persiapan rampung maka vaksin primer maupun booster tersebut sudah bisa digunakan pada bulan ini juga.

“Kami memberi apresiasi atas bantuan hibah dari PT Jbio ini dan semua pihak yang terkait dalam hibah ini. Semoga bantuan ini berguna bagi masyarakat kita,” ujarnya.

Sejauh ini, katanya, pihaknya sudah mengantongi surat perintah distribusi ke 8 provinsi di Indonesia yaitu Bali, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat.  (Mohar)

 

BERITA TERKAIT

Tanpa Kemudahan Usaha Migas, Swasembada Energi Tak Akan Terwujud

  NERACA Jakarta-Pakar ekonomi dan bisnis Universitas Hasanuddin, Profesor Hamid Paddu mengingatkan, pentingnya kemudahan usaha hulu migas. Tanpa kemudahan usaha…

PT Timah Sosialisasikan Perubahan Regulasi Perkuat Tata Kelola Tambang

NERACA Jakarta -  PT Timah Tbk menyosialisasikan perubahan regulasi dalam memperkuat tata kelola tambang bijih timah darat dan laut sistem…

Menhut Komitmen Kurangi Emisi dengan Menghitung Jejak Karbon

NERACA Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat mengurangi emisi karbon, salah satu langkahnya…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PT Timah Sosialisasikan Perubahan Regulasi Perkuat Tata Kelola Tambang

NERACA Jakarta -  PT Timah Tbk menyosialisasikan perubahan regulasi dalam memperkuat tata kelola tambang bijih timah darat dan laut sistem…

Menhut Komitmen Kurangi Emisi dengan Menghitung Jejak Karbon

NERACA Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat mengurangi emisi karbon, salah satu langkahnya…

Kementerian PKP: Dukungan Danantara Kabar Baik untuk Program Perumahan

NERACA Jakarta -  Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Sri Haryati mengungkapkan dukungan Rp130 triliun dari…