Ciptakan bisnis berkelanjutan dengan berwawasan lingkungan, Samsonite, brand koper, perlengkapan, serta aksesoris travel terbesar dan ternama di dunia, kini kembali hadir lewat program tahunan unggulannya Luggage Trade-in. Dimana pada kegiatan tersebut, Samsonite kembali bekerja sama dengan Yayasan World Wild Fund for Nature (WWF-Indonesia) sebagai bagian dari strategi dan komitmennya dalam memimpin industri yang berkelanjutan.

Nadya Pertiwi, Country Head, Samsonite Indonesia dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, tahun ini Samsonite kembali bekerjasama dengan WWF Indonesia sebagai bentuk komitmen dalam mendorong wisata berkelanjutan di Indonesia. “Luggage Trade-in merupakan inisiatif Samsonite untuk mengajak masyarakat berperan langsung dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua. Kami percaya, lewat langkah kecil ini kita dapat mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu terwujudnya ekosistem yang berkelanjutan dan bergerak menuju ekonomi sirkular,”ujarnya.

Dengan mengusung semangat pengembangan lingkungan yang berkelanjutan, Luggage Trade-in juga mendukung adanya peningkatan kesadaran di masyarakat terhadap pentingnya wisatawan yang bertanggung jawab. Samsonite berharap Luggage Trade-in dapat mendorong para wisatawan untuk mengambil pilihan yang lebih baik dan cerdas demi pelestarian lingkungan.

Lewat cara ini, kata Nadya, seluruh pihak dapat bersama-sama memberikan kontribusi positif dalam mengurangi dampak lingkungan di masyarakat, serta mewujudkan lingkungan berkelanjutan untuk generasi sekarang dan di masa depan.

Asal tahu saja, pada kegiatan Luggage Trade-in, masyarakat bisa menukarkan koper lama dengan brand, ukuran, dan kondisi apa pun untuk mendapatkan 40% pada pembelian koper Samsonite NIAR, ENWRAP, dan VOLANT di semua toko resmi Samsonite, termasuk e-commerce. Pada akhir program, Samsonite akan mendonasikan Rp 100.000 dari setiap transaksi trade-in kepada WWF Indonesia melalui program Signing Blue yang akan digunakan untuk perlindungan sumber daya alam dan pengembangan sistem wisata bahari yang lebih bertanggung jawab.

Untuk dampak positif yang lebih menyeluruh, Samsonite juga bekerja sama dengan Plustik, perusahaan rintisan dari Indonesia yang berfokus pada pengelolaan daur ulang sampah plastik, dalam program Luggage Trade-in yang akan diselenggarakan dari tanggal 7 September hingga 9 Oktober 2022 mendatang. Asal tahu saja, penerapan ekonomi sirkular saat ini tengah menjadi tren untuk kelestarian lingkungan dan bisnis berkelanjutan. Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen Tjahjono Soerjodibroto pernah bilang, ekonomi sirkular adalah sebuah alternatif untuk ekonomi linier tradisional (buat, gunakan, buang) yakni pelaku ekonomi menjaga agar sumber daya dapat dipakai selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur layanan.

Di dalam ekonomi sistem sirkular, penggunaan sumber daya, sampah, emisi, dan energi terbuang diminimalisasi dengan menutup siklus produksi-konsumsi dengan memperpanjang umur produk, inovasi desain, pemeliharaan, penggunaan kembali, remanufaktur, daur ulang ke produk semula (recycling), dan daur ulang menjadi produk lain (upcycling).

Ekonomi sirkular ini dapat diterapkan di semua sektor baik itu fast moving consumer goods, konstruksi, pertanian dan sebagainya, sehingga sangat strategis dalam upaya mengoptimalkan sumberdaya, melindungi lingkungan dan berkontribusi pada ekonomi nasional maupun global. "Kami berharap webinar ini selain mendukung Presidensi G20 juga untuk memperkuat keberadaan ekonomi sirkular. Diharapkan webinar ini bisa menjadi masukan atas penyusun kebijakan pemerintah," ujar Tjahjono.