Emisi Obligasi dan Sukuk Capai Rp 90,28 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 74 emisi dari 56 emiten senilai Rp90,28 triliun. Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat berjumlah 494 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp436,44 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.889,52 triliun dan US$ 211,84 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,98 triliun. Sepekan kemarin, kapitalisasi pasar bursa turut mengalami kenaikan 1,65% menjadi Rp9.283,704 triliun dari Rp9.133,059 triliun pada pekan sebelumnya.

Perubahan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 27,48% menjadi 24.262 miliar saham dari 33.455 miliar saham pada penutupan minggu yang lalu. Rata-rata frekuensi harian Bursa turut mengalami perubahan 4,59% menjadi 1.307.982 transaksi dari 1.370.852 transaksi pada penutupan pekan yang lalu. Kemudian investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,461 triliun dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp56,132 triliun.

Lalu rata-rata nilai transaksi harian bursa naik sebesar 8,51% menjadi sebesar Rp15,339 triliun dari Rp14,136 triliun pada penutupan pekan lalu. Selanjutnya, peningkatan juga terjadi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 1,92% menjadi 7.084,655 dari 6.951,123 pada pekan sebelumnya.

Mengakhiri perdagangan Jum’at akhir pekan, IHSG ditutup menguat 27,31 poin atau 0,39% ke posisi 7.084,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,03 poin atau 0,4% ke posisi 1.007,8."IHSG bergerak fluktuatif di saat rilis data ekonomi nasional yang mampu menjadi katalis positif. Namun di sisi lain, pasar juga diselimuti aksi profit taking dan khawatir proses akselerasi ekonomi mengalami perlambatan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dimana sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu 2,42%, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang baku masing-masing 1,01% dan 0,78%. Sedangkan tiga sektor terkoreksi dimana sektor perindustrian turun paling dalam yaitu minus 1,21%, diikuti sektor teknologi dan sektor kesehatan masing-masing minus 0,63% dan minus 0,53%.

Sepanjang perdagangan, indeks LQ45 bergerak menguat. Saham-saham yang mendominasi penguatan yaitu TLKM, BBCA, BBNI, MDKA, UNVR. Sedangkan saham-saham yang mendominasi pelemahan yakni UNTR, ADRO, BUKA, CPIN, AMRT.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.316.970 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,8 miliar lembar saham senilai Rp14,17 triliun. Sebanyak 275 saham naik, 237 saham menurun, dan 171 tidak bergerak nilainya.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…