KAO Indonesia Targetkan Edukasi 10 Ribu Anak untuk Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

NERACA

Jakarta – KAO Indonesia secara resmi melanjutkan kampanye edukasi anak KAO (Kreatif, Aktif dan Optimis) 2022 yang akan menyasar 10 ribu anak di 5 provinsi dan 8 kota yang dilakukan dengan metode hybrind learning. VP Marketing PT KAO Indonesia Susilowati menjelaskan bahwa Program Anak KAO telah berlangsung sejak 2016 dan sejak saat itu, sudah ada 15 ribu anak usia sekolah dasar dan menengah pertama mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Tahun ini, kita lebih giatkan lagi dalam satu tahun aka nada 10 ribu anak mendapatkan pengetahuan dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan melalui perilaku hidup bersih dan sehat serta pentingnya menjalankan protokol kesehatan baik di lingkungan rumah maupun di sekolah,” kata Susilowati saat konferensi pers Kick Off Program Anak KAO di Jakarta, Selasa (26/7).

Menurutnya, Program Anak KAO sejalan dengan strategi ESG dan visi perusahaan untuk dapat berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan melalui edukasi – sharing good knowledge,  kolaborasi sinergis ini menjadi salah satu wujud nyata kepedulian KAO Indonesia kepada masyarakat melalui Kampanye edukasi Anak KAO yang berfokus pada peningkatan kesadaran dan pemberian dukungan fasilitas sabun cuci tangan serta wastafel untuk anak usia sekolah yang diharapkan berperan menjadi agen perubahan lingkungan sekitarnya serta generasi penerus bangsa untuk Indonesia yang lebih baik.

“Kami sangat bangga upaya yang dilakukan KAO Indonesia dapat terus didukung oleh Kementerian Kesehatan, dan tentunya dapat berkelanjutan untuk mewujudkan pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dimiliki oleh Kemenkes RI serta dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi seluruh siswa peserta,” jelas Susilowati.

Program Anak KAO ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, Imran Agus Nurali mengapresiasi upaya KAO Indonesia untuk berkontribusi dalam mewujudkan pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dilakukan secara berkelanjutan melalui Kampanye Anak KAO ini yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkup sekolah, mulai dari siswa-siswi, guru hingga masyarakat sekolah dan juga orang tua.

“Selain itu, edukasi terkait dengan peningkatan kesehatan mental dan jiwa bagi kelompok usia anak dan remaja juga penting dan menjadi tambahan poin dalam edukasi yang akan diselenggarakan nanti. Sehingga siswa sehat fisik, sehat jiwa, dan prestasi anak bangsa pun meningkat. Kolaborasi ini merupakan bentuk implementasi nyata dari Kemitraan Pentahelix yang melibatkan Kemenkes sebagai unsur Pemerintah, Kao Indonesia sebagai unsur Private Sector, masyarakat dan media massa yang sangat diperlukan,” jelasnya.

Platform Edukasi

Dalam kesempatan yang sama, KAO Indonesia juga meluncurkan platform edukasi Kao Life Accademy. “Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karenanya, Kao Indonesia berupaya untuk secara berkelanjutan berkontribusi melalui kegiatan edukasi, baik yang menyasar anak usia sekolah seperti Anak KAO, maupun juga yang menyasar masyarakat luas melalui website www.Kaolifeacademy.com,” tukasnya.

Kao Life Academy juga diharapkan menjadi wadah edukasi bagi masyarakat luas terkait dengan kesehatan dan kebersihan. “Kami menyadari bahwa di era digital saat ini, platform digital sangat dibutuhkan dan diminati untuk dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas. Dengan adanya Kao Life Academy ini juga menjadi wujud nyata implementasi Strategi ESG dan Visi Kao Indonesia yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembudayaan Germas yang dicanangkan pemerintah serta juga dapat melengkapi implementasi edukasi Anak KAO yang dilakukan secara hybrid,” ungkap Susilowati.  

BERITA TERKAIT

Pemerintah Revitalisasi 155 Sekolah Luar Biasa

  Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terus meningkatkan pendidikan khusus yang bermutu bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan revitalisasi Sekolah…

Strategi Mencegah Penggunaan Teknologi Sampai Mengurangi Interaksi Sosial bagi Anak

  Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Adityana Kasandravati Putranto â€‹â€‹â€‹â€‹menekankan pentingnya peran orang tua dalam membekali anak agar tidak terjebak dalam…

Sepak Bola Putri Usia Dini Perlu Dikembangkan Ekosistemnya

  Pelatih sepak bola profesional Timo Scheunemann menyampaikan pentingnya pengembangan ekosistem sepak bola anak, khususnya di kelompok usia 10–12 tahun. Menurut…

BERITA LAINNYA DI

Pemerintah Revitalisasi 155 Sekolah Luar Biasa

  Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terus meningkatkan pendidikan khusus yang bermutu bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan revitalisasi Sekolah…

Strategi Mencegah Penggunaan Teknologi Sampai Mengurangi Interaksi Sosial bagi Anak

  Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Adityana Kasandravati Putranto â€‹â€‹â€‹â€‹menekankan pentingnya peran orang tua dalam membekali anak agar tidak terjebak dalam…

Sepak Bola Putri Usia Dini Perlu Dikembangkan Ekosistemnya

  Pelatih sepak bola profesional Timo Scheunemann menyampaikan pentingnya pengembangan ekosistem sepak bola anak, khususnya di kelompok usia 10–12 tahun. Menurut…