NERACA
Jakarta – Tahun ini, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) menargetkan pendapatan sebesar Rp 370 miiliar dan laba bersih sekitar Rp 30 miliar seiring dengan kompetisi Liga 1 yang telah di mulai,”Target pendapatan kami di 2022 pasti bertumbuh dibanding 2021, kami targetkan sekitar Rp370 miliar pendapatannya, dengan target net income kami sekitar Rp30 miliar di 2022,"kata Direktur Bali Bintang Sejahtera, Yohanes Ade BM di Jakarta, kemarin.
Emiten pengelola klub sepak bola Bali United mengaku optimis target tersebut bakal tercapai dengan melihat pencapaian positif perseroan di kuartal pertama 2022. Disebutkan, kontribusi Liga 1 ke pendapatan BOLA di kuartal pertama hanya Rp5 miliar atau setara 1,3%. Hanya saja, kata Direktur BOLA, Putri Paramita Sudali, bisnis utama Bali United bukan hanya di liga saja, tetapi yang terbesar dari sponsorship.
Kedepan, menurutnya, pendapatan dari sponsorship Bali United akan tetap meningkat tetapi dengan porsi yang akan terbagi lebih rata dibandingkan saat ini. "Jadi kami bukan lagi mengembangkan fokus di olahraga, tapi semua lini bisnis kami, dengan pendapatan yang diharapkan meningkat. Karena memang value sepak bola sudah pasti setiap tahunnya akan meningkat," tuturnya.
Disampaikan Presiden Direktur BOLA, Yabes Tanuri, sesuai bisnis roadmap perseroan fokus perseroa adalah sports dan Esports untuk pengembangan bisnis. Dan memperbesar IP atau konten. Adapun soal nilai sponsor, diakui ada kenaikkan setelah Bali United memastikan diri menjadi juara Liga 1 2021/2022."Nilai sponsorship pasti ada kenaikan ya. Kalau juara atau tidak, pasti ada sinkronisasi antara prestasi dan nilai sponsorship. Tentu ada ketentuan dasar. Kalau juara tentu akan ada penambahan-penambahan," jelas Yabes.
Adapun sepanjang 2021, Bali United mencatatkan pendapatan sebesar Rp198,6 miliar pada 2021. Pendapatan ini melesat 159,91% dari tahun 2020 sebesar Rp76,4 miliar. Kinerja pendapatan perseroan ditopang oleh pendapatan manajemen klub di sisi komersial sebesar Rp58,11 miliar, dan kontribusi sebesar Rp3,87 miliar. Selain dari manajemen klub, pendapatan perseroan juga ditopang oleh bisnis sport agency yakni live video streaming dan rekaman video senilai Rp87,37 miliar dan sponsor senilai Rp44,97 miliar. Adapun pendapatan lainnya sejumlah Rp4,27 miliar.
Berdasarkan pelanggannya, perseroan membukukan pendapatan live video streaming dan rekaman video dari PT Liga Indonesia Baru senilai Rp48,64 miliar dan dari PT Vidio Dot Com senilai Rp24,9 miliar. Sementara dari pendapatan komersial, perseroan membukukan pendapatan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) sebesar Rp25,06 miliar. Dengan kinerja pendapatan ini, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan tercatat melesat menjadi Rp191,6 miliar. Laba bersih ini meroket 3.567,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp5,22 miliar.
NERACA Jakarta — Perkuat likuiditas, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Medco Power Indonesia menerbitkan Obligasi Berkelanjutan…
NERACA Jakarta - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Keberlanjutan I Sarana Multi…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP) akan membidik proyek pemerintah. Oleh karena itu, emiten kontruksi…
NERACA Jakarta — Perkuat likuiditas, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Medco Power Indonesia menerbitkan Obligasi Berkelanjutan…
NERACA Jakarta - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Keberlanjutan I Sarana Multi…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP) akan membidik proyek pemerintah. Oleh karena itu, emiten kontruksi…