Cari Modal Lewat Right Issue - Panorama Bakal Lepas 1,2 Miliar Saham Baru

NERACA

Jakarta  Perkuat modal guna mendanai pengembangan bisnis dan termasuk melunasi utang di tengah kembali menggeliatnya industri pariwisata pasca pandemi, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) akan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dengan melepas sebanyak 1,2 miliar saham baru bernominal Rp50 per lembar saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, jumlah saham yang akan dilepas itu setara dengan 100% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Bersamaan dengan itu, perseroan juga akan menerbitkan 400 juta waran yang dibagikan kepada saham hasil pelaksanaan HMETD. Aksi korporasi ini akan digelar dalam rentang waktu 12 bulan sejak persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 27 Juli 2022.

Rencananya, dana hasil right issue akan digunakan untuk membayar sebagian utang dan modal kerja perseroan. Melalui aksi korporasi PMHMETD, diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi perseroan dan entitas anak, yaitu antara lain memperkuat struktur permodalan Perseroan serta menambah kas untuk keperluan modal kerja.

Selain itu, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan usaha, kinerja perseroan dan daya saing perseroan dalam industri pariwisata Indonesia. Kejar pertumbuhan bisnisnya, perseroan akan refocusing bisnisnya pada customer experience dengan sentuhan travel-tech.

Corporate Secretary Panorama Sentrawisata, AB Sadewa meyakini bahwa kondisi tahun 2022 dapat dikatakan lebih baik dibandingkan tahun 2021. Sebab, pada tahun lalu, program vaksinasi baru dimulai dan dunia juga masih dihantui oleh gelombang pandemi. "Kami melihat demand perjalanan wisata meningkat di kuartal IV-2021 lalu dan kami menerima banyak booking-an untuk wisman yang ingin berlibur ke Indonesia juga wisnas yang ingin berlibur ke luar negeri sepanjang November hingga Desember lalu. Ini menjadi indikator bahwa antusiasme pasar terus ada," ungkapnya.

Menurut Sadewa, market domestik Tanah Air sebenarnya sangat kuat. Namun, behaviour mereka dalam berlibur di dalam negeri cenderung tidak lagi membeli paket liburan, melainkan produk tour berbasis experience yang unik serta dengan pilihan destinasi yang baru dan kekinian. Maka dari itu, PANR lewat unit-unit usahanya terus menyiapkan pilihan liburan yang pas untuk market domestik. Dengan pola pemulihan pariwisata yang berfokus pada domestik, membuat Panorama melakukan market pivoting untuk dapat beradaptasi dengan situasi yang ada.

Saat ini, perseroan menyiapkan beragam paket wisata dengan destinasi yang tourist-friendly (tanpa karantina dan kemudahan visa) ke berbagai negara seperti Singapura, Thailand, Turki, Dubai, Amerika Serikat. Kemudian, paket wisata ke beberapa negara Eropa seperti Swiss, Spanyol, Austria, Belanda, Perancis. Selain itu, Panorama juga terus menjual produk wisata domestik ke berbagai destinasi seperti Danau Toba, Labuan Bajo, Lombok, Bali serta produk wisata alam (ecotourism) dan berbasis komunitas (community based tourism) seperti ke desa-desa wisata.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…