Kucuran Kredit Infrastruktur Mandiri Capai 28,6 %

NERACA

Jakarta---Bank Mandiri mengklaim telah menyalurkan pembiayaan di sektor infrastruktur sebesar Rp29,96 triliun hingga Mei 2012. Ada peningkatan sekitar 28,6 % dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp23,29 triliun.

Dari siaran pers Bank Mandiri terungkap, portofolio kredit tersebut, pembiayaan untuk pembangunan jalan tol mencapai Rp10,66 triliun, tumbuh sekitar 6,4 % dari penyaluran pada Mei 2011 yang sebesar Rp10,02 triliun.

Beberapa ruas tol yang memperoleh pembiayaan Bank Mandiri antara lain ruas Tangerang - Merak, ruas Cinere - Jagorawi, ruas Semarang - Solo, ruas Bogor Ring Road, Gempol - Pasuruan, Gempol - Pandaan.

Bank Mandiri juga bertindak sebagai salah satu "Joint Mandated Lead Arrangers" bersama dengan BNI, BRI dan BCA untuk pembiayaan sindikasi sebesar Rp1,739 triliun kepada PT Jasamarga Bali Tol (JBT), guna membantu membiayai proyek pembangunan ruas tol Nusa Dua- Ngurah Rai - Benoa sepanjang sekitar 10 km.

Dua kreditur lain dalam kredit sindikasi itu adalah BTN dan BPD Bali. Dalam sindikasi kredit investasi ini, Bank Mandiri menyalurkan kredit sebesar yaitu Rp445 miliar, sama dengan yang dikucurkan BNI dan BRI.

Sedangkan BCA, BTN dan BPD Bali mengucurkan kredit masing-masing Rp200 miliar, Rp104,3 miliar dan Rp100 miliar. Kredit sindikasi tersebut mencakup 70 % dari total kebutuhan biaya untuk pembangunan ruas tol tersebut. **cahyo

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…