NERACA
Jakarta - Kebutuhan negara tetangga, Australia, akan komoditi hasil laut salah satunya cumi hasil tangkapan nelayan mendapat respon dari perusahaan Indonesia, PT Mitra Bumdes Nusantara, yang merespon cepat dengan melakukan ekspor perdananya cumi-cumi beku sebanyak 10,5 ton.
Acara pelepasan ekspor perdana cumi-cumi beku ke Australia tersebut langsung dilakukan oleh Komisaris Utama PT Mitra Bumdes Nusantara (MBN) Bagya Mulyanto bersama Direktur Utama PT MBN Wiyoto di Jakarta.
“Kegiatan ekspor perdana ini berbicara banyak hal, namun yang terpenting adalah upaya yang konsisiten untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan melakukan belanja langsung ke nelayan,” kata Komisaris Utama PT BMN, Bagya Mulyanto.
Bagya Mulyanto yang juga sehari-hari menjabat Direktur Keuangan Perum BULOG menjelaskan, upaya membantu petani ini dilakukan dalam beberapa hal, mulai mendapat akses internasional ke Australia, kemampuan memenuhi standar kualitas ekspor Internasional dan akses pembiayaan.
Sementara itu, Direktur Utama BMN, Wiyoto mengatakan, cumi-cumi beku yang diekspor merupakan hasil tangkapan nelayan dari Bangka-Belitung yang kemudian diproses secara modern guna menjaga kualitas kesegaran cumi yang terbaik dan juga proses pengemasan berstandar internasional.
“Ekspor perdana oleh PT MBN ini akan dilanjutkan dengan ekspor berikutnya untuk berbagai jenis ikan dari perairan Nusantara ke negara-negara yang membutuhkan,” kata Wiyoto.
Ukuran cumi-cumi segar hasil tangkapan nelayan tersebut umumnya berukuran sedang dan besar dengan besaran rata-rata mulai dari 15–30cm. Produk eskpor tersebut juga telah melewati standar pengujian mutu dan pemeriksaan lainnya sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.
PT MBN juga menggandeng INPAC (sebagai fasilitas pemrosesan) dan BANK Bank Syariah Indonesia (BSI) (selaku pembiayaan ekspor) untuk melaksanakan Ekspor Perdana ke Australia tersebut.
Lebih lanjut, berbicara mengenai ekspor perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan meningkat mencapai USD7,13 miliar pada tahun 2022, seiring dimasifkannya pelaksanaan program terobosan. KKP juga akan menggelontorkan sejumlah bantuan pemerintah guna mendorong produktivitas pelaku utama sektor kelautan dan perikanan.
Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar mengungkapkan, hingga November 2021, nilai ekspor perikanan tercatat di angka USD5,15 miliar dan prognosa sampai akhir tahun 2021 sebesar USD5,45 miliar.
“Komoditas unggulan ekspor meliputi udang, tuna cakalang tongkol, cumi sotong gurita, rajungan kepiting, dan rumput laut. Sedangkan negara utama pengimpor produk perikanan Indonesia berdasarkan nilainya adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, ASEAN, dan Uni Eropa,” ungkap Antam.
Antam pun menerangkan, di tahun 2022 akan ada perubahan tata kelola khususnya di bidang perikanan tangkap dengan dijalankannya kebijakan penangkapan terukur di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI). Aktivitas penangkapan ikan akan diatur dalam sistem kuota dan zonasi penangkapan.
"Arahan sudah jelas, bahwa ekologi harus jadi panglima. Jadi kebijakan itu untuk memastikan populasi ikan kita terjaga dalam jangka waktu panjang," kata Antam.
Seiring perbaikan tata kelola ini, Antam menyakini akan memberi dampak pertumbuhan ekonomi bagi daerah yang tentunya berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, mutu dan kualitas produk perikanan Indonesia juga semakin tinggi sehingga meningkatkan kepercayaan pasar domestik maupun internasional.
Perbaikan tata kelola ini juga dalam rangka meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan dan kegiatan di ruang laut. Hingga 31 Desember 2021 siang, PNBP KKP tercatat sekitar Rp1,1 triliun.
"Capaian 2021 Alhamdulillah. Dan 2022 saatnya accelerate program-program terobosan yang sudah dirancang," jelas Antam.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pun berjanji pihaknya akan mendorong agar pelaku usaha perikanan Indonesia untuk bisa tumbuh di pasar domestik maupun global.
Lebih lanjut, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), KKP melakukan profiling terhadap pasar perikanan dunia, yang dapat digunakan sebagai acuan bagi para pelaku usaha untuk melakukan inovasi produk dan pengembangan pasar.
NERACA Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi.…
NERACA Jakarta – Industri otomotif memiliki peran penting dan strategis dalam menopang perekonomian nasional. Tidak hanya berkontribusi pada sektor hulu…
NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berkomitmen kuat memberikan akses listrik bagi masyarakat dan…
NERACA Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi.…
NERACA Jakarta – Industri otomotif memiliki peran penting dan strategis dalam menopang perekonomian nasional. Tidak hanya berkontribusi pada sektor hulu…
NERACA Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berkomitmen kuat memberikan akses listrik bagi masyarakat dan…