PIS Tingkatkan EDTP 3.0 Dukung Keandalan Armada

NERACA

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) terus meningkatkan versi digital aplikasi Enhanced Daily Tanker Position (EDTP) sebagai program pengembangan automasi tanker monitoring.

Aplikasi EDTP yang telah mendapat penghargaan dari eksternal maupun internal Pertamina, kini ditingkatkan menjadi EDTP 3.0 dengan peningkatan kualitas fitur-fitur dan formula untuk diterapkan di rangkaian monitoring Supply & Distribution di seluruh wilayah Indonesia.

Aplikasi ini  dapat mengetahui posisi real time armada kapal PIS yang berlayar di perairan internasional, dari Control Room Pertamina Command Center (PCC) sebagai Pusat Pengendali.

“Aplikasi ini sangat berperan dalam upaya efektivitas pengelolaan kapal untuk efisiensi biaya operasi operasional, sekaligus menjawab tantangan transformasi digital,” ujar Corporate Secretary PIS, Arief Sukmara.

Lebih lanjut, Arief memaparkan, “adapun beberapa fitur tambahan sebagai hasil pengembangan di EDTP 3.0 adalah; fitur Login dengan Idaman untuk meningkatkan keamanan aplikasi, vessel tracking, monitoring, layering (untuk cuaca, potensi tsunami, dan gempa), navigasi, dashboard untuk mempemudah monitoring dan reporting, CCTV dan sistem alert pada kondisi anomali untuk peningkatan kewaspadaan dan keamanan distribusi kargo,  bookmark, dan laporan operasional.” 

Sebelumnya, lanjut Arief, PIS juga menggandeng DNV, perusahaan klasifikasi kelas dunia, untuk mengimplementasikan aplikasi  technical module ShipManager. Aplikasi ini diterapkan dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan maintenance, QHSE (Quality, Health, Safety, Environment System) dan Crewing System. 

Aplikasi lain yang juga sudah diterapkan oleh PIS adalah Fleet Management Dashboard dan Fleet Digital Control Room untuk memantau pengelolaan kapal secara fleksibel sehingga operasional perkapalan bisa lebih efektif dan efisien.  

Fleet Management Dashboard diaplikasikan untuk mengetahui ship management secara real time. Sementara, Fleet Digital Control Room untuk memantau kapal milik dan membangun serta mengelola aplikasi yang bisa termonitor melalui mobile phone.

PIS juga  meluncurkan aplikasi digital bernama PEKA yang artinya Pengamatan Keselamatan Kerja. 

“Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan pengamatan keselamatan kerja di lingkungan PIS,” ujar Arief.

Aplikasi PEKA juga diharapkan mampu memitigasi bahaya dan risiko HSSE sebelum terjadinya insiden dan membantu akselerasi pencapaian HSSE generatif. Apalagi, dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19 dan kehadiran varian baru Omicron, fungsi HSSE di mana salah satunya adalah kondisi kesehatan seluruh pekerja dapat diberikan upaya perlindungan paling optimal.

Disisi lain, PIS juga telah menyiapkan peta jalan atau roadmap untuk menjadi perusahaan logistik laut terpadu (integrated marine logistics) yang lebih hijau. 

PIS melakukan beberapa program yang disebut “green shipping”, program ini berfokus pada aspek pembangunan dan pengelolaan kapal. 

“PIS sebagai perusahaan yang berkomitmen dalam perbaikan lingkungan, dan juga sejalan dengan ekspansi bisnis, turut mendukung penerapan ESG dalam operasional dan bisnis. Di antaranya adalah dengan menghadirkan teknologi kapal ramah lingkungan,” ujar CEO PT PIS, Erry Widiastono.

Erry memaparkan program teknologi kapal ramah lingkungan bertujuan untuk mengurangi gas buang kapal.  Kapal yang dimiliki PIS menggunakan bahan bakar low sulfur dan dilengkapi dengan menginstalasi peralatan yang bisa membantu menurunkan serta menghalangi gas buang kapal tersebut. 

“Teknologi ini sudah diterapkan di dua kapal carrier milik PIS, yakni Pertamina Pride dan Pertamina Prime. Pembangunan kapal-kapal baru milik PIS juga akan menerapkan teknologi kapal-kapal yang eco friendly,” kata Erry.

Selain pemanfaatan teknologi, PIS juga menerapkan energi efisiensi dengan mengurangi waktu berlabuh kapal untuk meminimalisasi emisi. Komitmen menurunkan emisi gas buang dijalankan dengan menghitung Energy Efficiency Existing Index (EEXI), yang saat ini sudah dilakukan kajian terhadap 57% kapal milik PIS atau sebanyak 54 kapal dari 95 kapal milik PIS. 

Lebih lanjut, Erry memaparkan, PIS juga akan mengucurkan investasi hingga US$1,6 miliar untuk mendatangkan kapal-kapal baru yang akan digunakan untuk masuk ke bisnis yang lebih hijau dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Hal ini sebagai antisipasi pada bisnis perkapalan yang lebih ramah lingkungan.

 

BERITA TERKAIT

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mendorong seluruh koperasi di Indonesia untuk…

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Industri Hijau

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Iandustri Hijau  Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan…

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani  Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima audiensi Himpunan Industri Pengolahan Kelapa…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi

Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Utama Kemajuan Koperasi Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mendorong seluruh koperasi di Indonesia untuk…

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Industri Hijau

Pengembangan SDM Kunci Pengembangan Iandustri Hijau  Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan…

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani

Industri Pengolahan Kelapa Siap Utamakan Kesejahteraan Petani  Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima audiensi Himpunan Industri Pengolahan Kelapa…