PT Megah Eraraharja sebagai pemegang saham pengendali PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) kembali melepas sahamnya. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Megah Eraraharja melaporkan telah menjual 209.550.000 atau 209,55 juta saham DNET pada Jumat (4/2) lalu. Adapun saham tersebut dijual dengan harga Rp3.050 per lembar saham, dengan demikian Megah Eraraharja mengantongi sebanyak Rp639,13 miliar dari pelepasan sebagian saham tersebut.
Kata Direktur Megah Eraraharja, Ieneke Santoso, aksi korporasi perseroan melepas saham Indoritel dilakukan pada tanggal 4 Februari 2022. Melalui transaksi penjualan saham tersebut, Megah Eraraharja yang sebelumnya memiliki 3,77 miliar saham atau 26,60% saham DNET, kini menjadi 3,56 miliar saham atau 25,13%.
Berdasarkan data Bloomberg pada akhir perdagangan Rabu (9/2), saham DNET terpantau melemah 0,61% atau 20 poin dan parkir di level 3.240. Sementara itu, sepanjang tahun berjalan saham DNET pun telah melemah 1,52%. Sebelumnya, Megah Eraraharja melaporkan penjualan 70 juta lembar saham pada 22 Desember 2020. Di mana harga penjualan per saham yakni Rp3.250. Dengan demikian, pada saat itu Megah Eraraharja mengantongi Rp227,50 miliar dari pelepasan sebagian kepemilikan saham DNET tersebut. Jumlah saham dan persentase kepemilikan menciut menjadi 3,77 miliar lembar atau 26,60%.
Presiden Direktur Megah Eraraharja, Adhi Indrawan pernah bilang, tujuan dari transaksi penjualan saham. status kepemilikan langsung. Sebagai informasi, Indoritel Makmur Internasional saat ini memiliki beberapa anak usaha dan entitas asosiasi yakni PT Mega Akses Persada (FiberStar), PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Fast Food Indonesia Tbk. (KFC), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (Sari Roti).
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, DNET membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 102,83% secara tahunan menjadi Rp316,51 miliar. Sayangnya, laba bersih menciut 72,92% year on year (yoy) menjadi Rp71,98 miliar pada kuartal III/2020.
Kuartal pertama 2025, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraup pendapatan sebesar Rp 9,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp 391,48…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebutkan, besaran nilai saham di Kalteng mengalami peningkatan sebesar Rp314,46 miliar atau…
Di kuartal pertama 2025, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) meraih pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 6% (yoy) menjadi Rp218 miliar…
Kuartal pertama 2025, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraup pendapatan sebesar Rp 9,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp 391,48…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebutkan, besaran nilai saham di Kalteng mengalami peningkatan sebesar Rp314,46 miliar atau…
Di kuartal pertama 2025, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) meraih pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 6% (yoy) menjadi Rp218 miliar…