Akuisisi Bank Mayora Rp 3,5 Triliun - Analis Rekomendasikan Koleksi Saham BNI

NERACA

Jakarta – Tren bank digital menjadi alasan bagi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) secara resmi mengungkapkan rencananya untuk mengakuisisi 64% saham PT Bank Mayora. Nilai akuisisi dari Bank Mayora ini ditaksir mencapai Rp 3,5 triliun. Dimana aksi korporasi tersebut ditargetkan rampung pada Mei 2022.

Menurut analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo dalam risetnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, BNI akan mengakuisisi Bank Mayora untuk membentuk bank digital. Dalam akuisisi ini, BNI akan membeli saham pemegang saham existing, yakni International Finance Corporation (IFC) dan membeli saham baru yang diterbitkan Bank Mayora.”Setelah akuisisi tersebut, BNI akan menguasai 63,92% saham Bank Mayora, efektif pada Mei 2022," jelasnya.

Secara total, BNI akan mengeluarkan dana sebesar Rp 3,5 triliun. Dana ini terdiri dari Rp 500 miliar untuk mengakuisisi saham IFC di Bank Mayora dan Rp 3 triliun untuk menyerap saham baru Bank Mayora. Akuisisi ini mencerminkan price to book value (PBV) BNI sebesar 2 kali. Menyikapi isu mengenai rencana untuk menggandeng perusahaan teknologi seperti Sea Group dan Shopee, BNI mengklarifikasi hal ini adalah langkah selanjutnya.

Dengan melihat hal ini, Mirae Asset masih memandang positif BBNI. Apalagi BNI akan melaporkan kinerja keuangan tahun 2021 pada 26 Januari mendatang yang diproyeksi bisa melampaui harapan konsensus."Kami masih merekomendasikan 'buy' untuk saham BBNI dengan target harga Rp 9.000," kata dia.

Di sisi lain, PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia juga menaksir nilai akuisisi Bank Mayora mencapai Rp 3,5 triliun yang mencerminkan valuasi atau PBV 2 kali. Akuisisi ini membuat modal inti Bank Mayora meningkat menjadi Rp 4,2 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun pada Juni 2021. "Kapitalisasi pasar Bank Mayora akan meningkat menjadi Rp 5,5 triliun," tulis CGS CIMB Sekuritas.

Sebagai informasi, BNI berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 73,9% secara Year on Year, menjadi Rp7,7 triliun pada kuartal III-2021. Pertumbuhan laba ini utamanya berasal dari pertumbuhan Fee Based Income dan Net Interest Income masing-masing sebesar 16,8% dan 17,6% secara YoY.

Pencapaian ini juga merupakan hasil dari transformasi digital BNI yang salah satunya ditujukan untuk penguatan kapabilitas dalam transactional banking. BNI mencatat kinerja penghimpunan dana murah yang sangat sehat, salah satu faktor pendukung kredit yang solid. Dimana komposisi himpunan dana murah atau CASA mencapai 69,7% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini.

CASA tumbuh 8% YoY, yaitu dari Rp431,3 triliun pada Kuartal III-2020, menjadi Rp465,7 triliun pada Kuartal III-2021. CASA mendominasi DPK yang juga tumbuh 1,4% YoY dari Rp659,52 triliun pada Kuartal III-2020 menjadi Rp668,55 triliun pada Kuartal III-2021. Pertumbuhan CASA tersebut berdampak pada penghematan beban bunga sebesar 10 basis point dari kuartal sebelumnya.

BERITA TERKAIT

Bintraco Dharma Bidik Pendapatan Rp6,46 Triliun

NERACA Jakarta— Meski bisnis otomot if tengah lesu, namun hal tersebut tidak menyurutkan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) mematok…

Kembangkan Bisnis EBT - Mitrabara Adiperdana Siapkan Capex US$ 70 Juta

NERACA Jakarta -Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) tengah mengembangkan bisnis energi baru terbarukan (EBT). Pada tahun ini,…

Logindo Jual Satu Unit Kapal US$6,15 Juta

Guna menekan efisiensi, PT Logindo Samudramakmur  Tbk (LEAD) mengumumkan telah menjual satu unit kapal bernama “Logindo Destiny Eks Jaya Agility”…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Musim Kemarau Bikin Kulit Kering, Ini Alasan Butuh Air Cooler

Musim kemarau di Indonesia identik dengan panas yang menyengat dan udara yang kering. Jika Anda merasa kulit mulai kering, bibir…

Eks Dirut XL Axiata Jabat Dirut Baru Telkom

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…

Sariguna Primatirta Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…