Pupuk Kujang Hentikan Sementara Penyaluran ke Petani - Karena SK

NERACA

Cianjur - Produsen Pupuk Kujang wilayah Cianjur, Jawa Barat, menghentikan sementara penyaluran untuk petani di wilayah tersebut karena adanya keterlambatan penerbitan Surat Keputusan (SK) alokasi dari Pemkab Cianjur, meski stok lebih dari cukup untuk musim tanam tahun ini.

"Kita stop penyaluran karena belum ada SK akibat kesalahan input eletronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) yang dilakukan pemerintah. Kalau untuk stok di gudang lini 3 lebih dari cukup," kata Account Executive Pupuk Kujang Wilayah Cianjur, Geugeu Sudewi di Cianjur Senin (3/1).

Ia menjelaskan, kesalahan input e-RDKK membuat jumlah alokasi pupuk subsidi untuk petani tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah provinsi, dimana ketentuan untuk Cianjur, Urea sebanyak 45,567 ton, SP-36 sebanyak 13,062 ton, ZA 19,785 ton, NPK sebanyak 24,014 ton, untuk organik granul sebanyak 3,045 ton, dan untuk organik cair sebanyak 6,618 ton.

Sedangkan input alokasi pupuk subsidi yang dilakukan pekmab menjadi jutaan ton, sehingga tidak sesuai dengan alokasi dari provinsi. Pihaknya terpaksa melakukan pemberhentian sementara karena dasar penyaluran harus sesuai dengan e-RDKK.

"Saat ini, kami masih menunggu penerbitan SK yang dikeluarkan Pemkab Cianjur, agar penyaluran dapat kembali dilakukan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura, Winny Parwinia, mengatakan akibat kesalahan input yang dilakukan pihaknya di lapangan, membuat kelebihan alokasi untuk Cianjur, sehingga penyaluran dari produsen belum dapat dilakukan.

Namun pihaknya telah melalukan kordinasi dengan berbagai pihak hingga pusat untuk memperbaiki data tersebut, sehingga penyaluran pupuk bersubsidi dapat kembali dilakukan dan tepat sasaran."Karena kesalahan input data di lapangan, membuat ppenyaluran terhambat karena jumlah yang tidak sesuai," katanya.

Pihaknya akan segera memperbaiki kesalahan data tersebut, dalam waktu dekat, agar petani yang sudah memulai musim tanam, mendapatkan pupuks sesuai kebutuhan."Sesegara mungkin akan kita perbaiki, sehingga petani kembali mendapatkan pupuk," katanya. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Tahun Depan, Wali Kota Targetkan New Zero Stunting di Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, berkomitmen untuk menurunkan angka stunting secara signifikan, hingga mencapai new zero stunting pada…

Palembang Sebut Penerimaan Pajak Hingga Juni 2025 Rp609 Miliar

NERACA Palembang - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Palembang, Sumatera Selatan menyebutkan penerimaan pajak di kota itu hingga sisa bulan…

Pengurus Koperasi Merah Putih Depok Terbentuk di 63 Kelurahan

NERACA Depok - Pengurus Koperasi Merah Putih (KMP) di 63 kelurahan se-Kota Depok Jawa Barat terbentuk dan dilakukan pengukuhan oleh…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Tahun Depan, Wali Kota Targetkan New Zero Stunting di Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, berkomitmen untuk menurunkan angka stunting secara signifikan, hingga mencapai new zero stunting pada…

Palembang Sebut Penerimaan Pajak Hingga Juni 2025 Rp609 Miliar

NERACA Palembang - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Palembang, Sumatera Selatan menyebutkan penerimaan pajak di kota itu hingga sisa bulan…

Pengurus Koperasi Merah Putih Depok Terbentuk di 63 Kelurahan

NERACA Depok - Pengurus Koperasi Merah Putih (KMP) di 63 kelurahan se-Kota Depok Jawa Barat terbentuk dan dilakukan pengukuhan oleh…