Ekspor Kopi ke Thailand Teru Ditingkatkan

NERACA

Thailand –Dalam upaya promosi kopi spesial Indonesia, KBRI Bangkok bekerja sama dengan Asosiasi Kopi dan Teh Thailand mengadakan kegiatan "Coffee Cupping" di Bangkok.

Berbagai jenis kopi spesial Indonesia disuguhkan oleh Ephraim Coffee antara lain Java Blackcurrant, Java Orange, Java Apple Sparkling, Espresso Salty, Java Aromanis, Bali Kintamani, Mandailing, Flores dan Toraja. Dalam paparannya Ferry Kusnadi, pemilik Ephraim Coffee, kesembilan jenis kopi tersebut memiliki cara pemrosesan tersendiri untuk menghasilkan minuman kopi dengan rasa yang unik dan aroma kopi yang khas.

Dalam hal ini sebagai contoh, Java Orange diolah melalui proses fermentasi sehingga menimbulkan aroma buah-buahan, begitu pula Java Apple Sparkling dengan proses berbeda muncul rasa manis dan asam, dan tidak kalah unik jenis Espresso Salty dengan rasa asin alami. Ketiga jenis kopi ini berasal dari Jawa Barat.

Wakil Kepala Perwakilan KBRI Bangkok, Sukmo Yuwono mengatakan coffee cupping menjadi kegiatan tahunan untuk promosikan kopi Indonesia.

“Kami harapkan pelaku usaha dan ahli kopi di Thailand lebih mengenal beragam jenis kopi Indonesia dan tentunya melalui kegiatan coffee cupping dapat tercipta kerjasama bisnis yang saling menguntungkan," kata Sukmo mengutip KBRI Bangkok.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Kopi dan Teh Thailand, Dr. Teewarat Wongworatat menyambut baik kegiatan promosi kopi di Thailand oleh KBRI Bangkok yang rutin diadakan sejak tahun lalu.

“Asosiasi Kopi Thailand mendukung kegiatan seperti ini diadakan tidak saja untuk membangun dan meningkatkan pengetahuan mengenai citarasa kopi Indonesia, coffee cupping berguna memperkuat pula kerjasama perdagangan Indonesia-Thailand," ungkap Wongworatat.

Seperti diketahui, Thailand memproduksi kopi sekitar 30 ribu ton yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Pangsa produksi kopi Thailand di ASEAN hanya 1,2% dibanding Indonesia yang 28% dan Vietnam yang pangsanya hampir 70%.

Lebih dari 65 penggiat kopi Thailand dari berbagai kalangan seperti anggota asosiasi kopi, roaster, grader, pemilik coffee shop, ahli kopi, barista dan perwakilan dari Department of Agriculture Thailand dengan antusias mengikuti acara. Peserta menyimpulkan, kopi Indonesia memiliki identitas dan juga kekhasan. Kopi-kopi ini sangat bagus untuk disediakan pula level komersialnya karena mempunyai potensi pasar di Thailand.

Kopi adalah produk kebanggaan Indonesia yang mendunia. Dari lahan 1,2 juta hektar, kemampuan produksi kopi Indonesia mencapai 765 ribu ton jenis arabika, robusta dan liberika, termasuk kopi spesial. Berdasarkan statistik, Indonesia merupakan produsen ke-4 terbesar di dunia. Volume ekspor ke Thailand pada Januari – Oktober 2021 sebesar 4.690 ton meningkat 58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Indonesia menjadi pemasok kopi ke-3 di Thailand, setelah Vietnam dan Laos.

Sehingga dalam hal ini, Pemerintah menyambut baik komitmen pelaku industri kopi Indonesia untuk terus mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia. Industri kopi memiliki peran yang besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia, yaitu memberdayakan 1,86 juta kepala keluarga petani dan 50 ribu tenaga kerja umum.

“Kopi merupakan komoditas terpenting ketiga di perkebunan setelah kelapa sawit dan karet alam. Kopi juga menyumbang persentase terhadap PDB perkebunan sebesar 16,15%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 250 persen. Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Luas lahan kopi Indonesia mencapai 1,25 juta hektar (ha) dengan total produksi hingga 761 ribu ton per tahun.

Pemerintah telah memberi dukungan untuk masyarakat mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Realisasi KUR untuk kopi pada 2020 sebesar Rp1,2 triliun dengan 53 ribu debitur dan realisasi KUR industri kopi hingga 21 Juli 2021 sebesar Rp661 miliar dengan 25 ribu debitur,” ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, industri kopi memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di Indonesia. Tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha kopi menjadi salah satu buktinya. “Salah satu program pelatihan favorit di Kartu Prakerja adalah pelatihan menjadi barista. Hal ini menunjukkan anak muda sekarang sangat tertarik dengan industri kopi,” ujar Airlangga.

 

 

BERITA TERKAIT

Jelang Iduladha, Kementan Amankan Kesehatan Hewan Kurban

NERACA Jakarta – Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban guna mencegah…

Pelemahan Ekonomi Global Tidak Menggoyahkan Optimisme Pertumbuhan Indonesia

NERACA Jakarta, – Di tengah tekanan ekonomi global yang melambat, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan optimisme dalam menghadapi tantangan ekonomi…

Layanan di SKPT Dongkrak Produktivitas Masyarakat Nelayan

Layanan di SKPT Dongkrak Produktivitas Masyarakat Nelayan NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjamin standarisasi kualitas layanan di…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Jelang Iduladha, Kementan Amankan Kesehatan Hewan Kurban

NERACA Jakarta – Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban guna mencegah…

Pelemahan Ekonomi Global Tidak Menggoyahkan Optimisme Pertumbuhan Indonesia

NERACA Jakarta, – Di tengah tekanan ekonomi global yang melambat, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan optimisme dalam menghadapi tantangan ekonomi…

Layanan di SKPT Dongkrak Produktivitas Masyarakat Nelayan

Layanan di SKPT Dongkrak Produktivitas Masyarakat Nelayan NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjamin standarisasi kualitas layanan di…

Berita Terpopuler