Rapid Test Antigen Abbott Panbio Diklaim Lebih Nyaman dan Tidak Invansif

 

Alat rapid tes Panbio™ COVID-19 Ag adalah alat uji aliran lateral untuk deteksi cepat kualitatif virus SARS-CoV-2 yang andal, praktis dan terjangkau. Panbio COVID-19 Ag bertanda CE, telah menerima Emergency Use Listing (EUL) atau Daftar Penggunaan Darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sudah tentu telah memiliki ijin edar dari Kemenkes hingga memenuhi syarat penggunaan yang ditetapkan oleh Kemenkes.

Tes rapid Abbott Panbio antigen nasal tidak memerlukan instrumentasi dan memberikan hasil sekitar 15 menit. Dengan proses yang simple, alat ini sangat cocok untuk pengujian dalam skala besar pada berbagai keadaan dan kondisi masyarakat. Tes Panbio COVID-19 Ag telah digunakan secara luas di Eropa, Asia, dan Afrika.

Hasil studi klinis oleh Abbott terhadap 585 sampel menunjukkan bahwa uji Panbio COVID-19 Ag memiliki sensitivitas (kecocokan positif) sebesar 98,1% dan spesifisitas (kecocokan negatif) 99,8% pada orang yang diduga terpapar COVID-19 atau mengalami gejala-gejala akibat virus tersebut dalam tujuh hari terakhir.

Lebih dari akurasinya yang tinggi, proses pengambilan sampel sekresi dengan Abbot Panbio antigen nasal juga tidak menimbulkan sakit sama sekali. Proses usap hidung untuk mengumpulkan spesimen tidak berlangsung invansif karena pengambilan sampel hanya dilakukan sedalam 2cm dari permukaan lubang hidung.

Bagaimana dengan pengalaman mereka dalam menggunakan alat rapid tes Panbio? Sebagai pegawai pada sebuah lembaga independen pengawas persaingan usaha, Nugraheni mendapat jadwal dinas keluar kota minimal sekali sebulan. Sesuai aturan pemerintah, ia pun harus selalu menunjukan surat keterangan hasil negative rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan.

“Waktu awal-awal sih suka agak cemas, tapi lama-lama jadi biasa. Tapi yang kadang kadang bikin males, karena skill petugas yang menangani beda-beda. Ada yang lembut jadi tidak terasa sakit, tapi banyak juga yang nyolokinnya ‘sadis’ sampai keluar air mata. Ada juga yang nyoloknya secukupnya sehingga terasa lebih nyaman,” kisah wanita berperawakan mungil itu tentang proses rapid test antigen yang sering ia alami.

Tak beda jauh dengan Nugraheni, Dwi dan Mayra juga mengaku proses rapid test antigen sering menjadi momok tersendiri karena ketidaknyamanan yang mereka rasakan.  “Sakit banget karena nyoloknya sampai ke belakang hidung, aku sampai sering nangis,” ujar Dwi, jurnalis yang selama masa pandemi covid ini sempat mendapatkan tugas  liputan keluar kota. Selain untuk keperluan bepergian, beberapa kali rapid test antigen juga harus ia alami saat masuk sebuah perkantoran/instansi untuk keperluan terkait tugas jurnalistiknya.   

“Kalau nggak pinter nakesnya dan terlalu dalam nyoloknya, memang suka sakit. Makanya, kalau ada alternatif rapid test yang lebih nyaman, saya mau juga,” timpal Mayra, pegawai Ditjen Migas yang hampir tiap minggu melakukan perjalanan dinas keluar kota.

Metode swab antigen bertujuan untuk mencari/mendeteksi adanya protein dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19. Selain mengungkapkan bila seseorang terinfeksi patogen seperti virus SARS-CoV-2, rapid test antigen juga bisa digunakan sebagai tes skrining, sehingga tindakan pencegahan penularan infeksi dapat segera dilakukan.

Proses pengambilan sampel sekresi dalam rapid test antigen dengan memasukan alat test yang cukup panjang sampai ke bagian paling atas tenggorokan yang posisinya di belakang hidung memang sering dikeluhkan oleh banyak pasien khususnya bagi yang baru pertama kali menjalani tes swab antigen. Sampel kemudian diletakan ke dalam botol untuk uji selanjutnya.

Pada kasus tertentu, sejumlah pasien bahkan mengalami luka berdarah pada hidung pasca tes swab antigen berlangsung. Tidak heran kalau proses tersebut bisa menimbulkan trauma tersendiri, apalagi bagi anak-anak yang kulit hidungnya relative lebih sensitif dibandingkan orang tua.

BERITA TERKAIT

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…