Bangun Pabrik Butadin, Chandra Asri Rogoh Kocek US$150 Juta

Neraca

Jakarta - Emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sedang membangun pabrik butadin dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun. Untuk itu, perseroan menganggarkan dana senilai US$150 juta.

Vice Senior Presiden PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suryandi mengatakan, progres pembangunannya sudah mencapai 44% per April 2012 dan ditargetkan selesai kuartal III 2012. "Pembangunan sudah dilakukan sesuai jadwal,”katanya di Jakarta, Senin (4/6).

Disebutkan, dana yang disiapkan untuk pembangunan pabrik ini tersebut, dikatakan Suryandi sebesar US$150 juta atau sekitar Rp 1,35 triliun. Dia mengatakan, dana tersebut sudah dicairkan di bulan Februari 2012. Oleh karena itu, TPIA dalam dana proyek pabrik Butadin ini tidak ada lagi masalah. "Dana pembangunan sudah terjamin," tuturnya.

Dana pembangunan tersebut, Suryandi mengungkapkan, didapatkan dari sejumlah bank lokal dan asing seperti dari DBS Singapura, DBS Indonesia, Standard Chartered Bank, HSBC dan Bank Danamon. "Pinjaman sindikasi sudah ada komitmen penuh, sudah dicairkan juga, buat pabrik semuanya," jelasnya.

Lebih lanjut Suryadi menjelaskan, di dalam alur produksi, perseroan menghasilkan mix C4 yang nantinya ketika pabrik itu sudah selesai akan menjadi butadin. Saat ini, butadin masih 100% impor. Butadin adalah bahan baku karet sintetis (stirena synthetic rubber) yang dibutuhkan industri ban. "Mereka juga butuh karet alam, ini bahan baku, setelah pabrik kami jalan impor akan berkurang," ungkapnya.

Kapasitas pabrik ini menurutnya, sebesar 100 ribu ton per tahun. Padahal, kebutuhan butadin di Indonesia mencapai 250 ribu ton. Lokasi pembangunan pabrik Butadin, masih berada di kompleks pabrik milik Chandra Asri di Cilegon, Banten. Pabrik itu menempati tanah seluas 3-4 hektare dari total kompleks seluas 120 hektare. "Karena kami punya tanah yang cukup untuk perluasan pabrik itu, tidak terlalu besar karena infrastruktur sudah ada," ujar Suryadi.

Sementara itu, perseroan menganggarkan belanja modal untuk tahun 2012 sebesar US$100 juta. Dan untuk Butadin tidak sepenuhnya digunakan dari dana capex. "Capex tidak sepenuhnya untuk butadin, tapi biaya belanja modal lain," ujarnya

Bagikan Dividen

Sementara itu, pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa perseroan memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 14,5 per saham dengan total sebesar US$5 juta atau 62,45% dari laba bersih yang sebesar US$8 juta dibanding tahun sebelumnya yang rugi US$51 juta. "Dividen sudah dibagikan 3 November 2011, sekarang hanya persetujuan dividen interim menjadi dividen final," kata Suryandi.

Sebanyak US$2,4 juta atau setara 30,06% dari laba bersih dicatat sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha. Sisa sebesar US$600 ribu atau setara 7,49% dari laba bersih disisihkan sebagai cadangan modal perseroan. (didi)

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…