Lunasi Utang Rp 743,3 Miliar - Ratu Prabu Energi Gelar Private Placement

NERACA

Jakarta – Cari pendanaan guna melunasi utang, PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dalam waktu dekat ini. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, rencana itu sebagai bentuk pelunasan utang senilai Rp743,3 miliar kepada induk usaha perseroan, PT Ratu Prabu. Disebutkan, pelunasan utang dengan saham itu guna memperbaiki posisi keuangan perseroan. Apalagi, modal kerja bersih tercatat negatif dan ekuitas negatif sebesar Rp105,4 miliar. Adapun utang senilai Rp743,3 miliar itu berasal dari anak usaha perseroan, PT Lekom Maras senilai Rp49,97 miliar.

Awalnya, Lekom Maras berutang kepada Bank Mega, tapi berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 16 Desember 2019, utang di lunasi oleh Derek Prabu Maras dan Burhanuddin Bur Maras. Kedua pihak tadi, selaku pemegang saham mayoritas PT Ratu Prabu, Induk usaha perseroan. Sedangkan utang senilai Rp696,47 miliar juga kewajiban Lekom Maras kepada Bank Mega.

Senada dengan utang pertama, kedua pemegang saham PT Ratu Prabu juga melunasinya berdasarkan perjanjian perdamaian di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sementara itu, jika rencana private placement itu berjalan mulus, maka porsi kepemilikan Derek Prabu Maras dan Burhanuddin Bur Maras pada perseroan akan semakin besar. Pasalnya, saat ini Burhanuddin Bur Maras menguasai 60% porsi saham PT Ratu Prabu dan sedangkan Derek Prabu Maras memegang 20%.

Adapun PT Ratu Prabu menguasai 33,06% porsi ARTI. Sedangkan 9,38% dipegang oleh Dana Pensiun Bukit Asam dan sisanya oleh masyarakat. Guna mengejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Ratu Prabu Energi Tbk bakal fokus di segmen bisnis jasa penunjang minyak dan gas (migas).

Direktur ARTI, Gemilang Zaharin pernah bilang, pihaknya mengincar sejumlah kontrak dari klien yang bakal menggelar tender maupun penunjukan langsung. Paling tidak, ada enam perusahaan yang dibidik supaya bisa menggunakan jasa ARTI. "Kita masih ikuti proses tender keenam perusahaan tersebut," ujarnya.

Salah satu klien potensial adalah Energi Mega Persada (EMP). Gemilang bahkan menargetkan sudah bisa memulai pekerjaan untuk EMP pada bulan depan. Selain EMP, sambungnya, klien potensial ARTI lainnya ialah PHE Wailawi dan Kangean Ltd.

Sayangnya, Gemilang tidak membeberkan besaran belanja modal alias capital expenditure (capex) yang dianggarkan ARTI untuk menunjang bisnisnya. Yang jelas, dia mengatakan bahwa di akhir 2020 kemarin ARTI sempat menyampaikan rencana untuk menambah dua unit rig untuk pengerjaan workover.

Gemilang bilang, pengadaan dua unit rig workover dibutuhkan untuk menambah empat unit rig yang dimiliki ARTI saat ini. Dengan begitu, pendapatan bisnis ARTI diharapkan bisa terdongkrak naik mulai tahun ini.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…