NERACA
Jakarta – Pada akhir tahun 2020, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mencatatkan laba bersih sebesar Rp320,37 miliar atau tumbuh 19,02% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat laba bersih Rp269,1 miliar. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp91,94, sedangkan akhir tahun 2019 tercatat sebesar Rp77,23. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan telah diaudit di Jakarta, kemarin.
Sementara total penjualan bersih sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar Rp10, triliun atau turun 15,71% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp15,939 triliun. Tapi, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp10,76 triliun atau turun 18,11% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp13,14 triliun. Sehingga laba kotor turun 4,3% menjadi Rp2,673 triliun.
Selanjutnya, beban penjualan turun 29,4% menjadi Rp725,32 miliar dan beban keuangan turun 14,56% menjadi Rp745,05 miliar. Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp6,855 triliun atau tumbuh 9,9% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp6,235 triliun. Adapun total kewajiban tercatat sebesar Rp10,926 triliun atau turun 13,47% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp12,62 triliun.
Kemudian aset perseroan tercatat sebesar Rp17,78 triliun atau turun 5,67% dibanding akhir tahun 2019, yang tecatat sebesar Rp18,85 triliun. Sementara arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp2,598 triliun, melonjak 106,51% dibanding akhir tahun 2020 yang tercatat Rp1,258 triliun. Sebagai informasi, emiten produsen ban ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar US$ 30 juta sampai US$ 40 juta atau tumbuh dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan Gajah Tunggal, Kisyuwono seperti dikutip kontan pernah bilang, belanja modal ini sudah dirinci untuk sejumlah kebutuhan salah satunya pelunasan akuisisi tanah PT Softex Indonesia untuk ekspansi."Fokus capex ini pada perawatan dan peremajaan mesin-mesin dan alat berat, serta pelunasan akuisisi tanah PT Softex Indonesia," ungkapnya.
Perseroan membeli tanah dari PT Softex Indonesia untuk ekspansi. Hal tersebut seiring dengan pemindahan fasilitas produksi PT Softex Indonesia ke Karawang. Selain itu, tanah tersebut lokasinya juga berdekatan dan didukung akses yang sangat mudah dijangkau oleh Gajah Tunggal. Mengenai ekspansi yang dimaksud adalah untuk Plant Truck and Bus Radial (TBR) tire secara bertahap. Dengan terus melihat kondisi pasar, GJTL berencana menambah kapasitas produksi Plant ban TBR sampai dengan 3.500 unit per-hari di sekitar 2023-2024. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, pada 2019 kapasitas terpasang ban TBR sebanyak 2.000 unit perhari.
Sebagai apresiasi transformasi industri jasa keuangan, Plus Idea Komunika bersama goodmoney.id menggelar Innovative Future Finance Awards 2025 dan The 25…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2025 PT Mahaka Media Tbk (mahakaX) (ABBA) menetapkan arah kebijakan strategis ke depan, serta…
Menabung adalah kebiasaan yang telah dilakukan oleh hampir setiap orang. Pilihan aset untuk ditabung saat ini juga semakin beragam, mulai…
Sebagai apresiasi transformasi industri jasa keuangan, Plus Idea Komunika bersama goodmoney.id menggelar Innovative Future Finance Awards 2025 dan The 25…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2025 PT Mahaka Media Tbk (mahakaX) (ABBA) menetapkan arah kebijakan strategis ke depan, serta…
Menabung adalah kebiasaan yang telah dilakukan oleh hampir setiap orang. Pilihan aset untuk ditabung saat ini juga semakin beragam, mulai…