Rights Issue Rp 2.350 Per Saham - Bank Jago Raup Dana Segar Rp 7,05 Triliun

NERACA

Jakarta - Kocek PT Bank Jago Tbk (ARTO) makin tebal seiring dengan aksi korporasi perseroan menggelar menggelar rights issue. Dengan menetapkan harga pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue senilai Rp2.350 per lembar saham. Maka perseroan akan meraup dana sebesar Rp 7,05 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus ringkasnya di Jakarta, kemarin.

Lewat PMHETD, perseroan melepas sebanyak 3 miliar saham. Setiap pemegang 579 lembar saham perseroan pada pukul 16.00 WIB tanggal 8 Maret 2021 akan mendapatkan 160 HMETD. Selanjutnya, satu HMETD dapat diperdagangkan atau ditebus menjadi satu saham perseroan dengan harga pelaksanaan mulai 10 hingga 17 Maret 2021.

Kemudian ada dua investor baru, yakni GIC Private Limited sebuah perusahaan investasi asal Singapura yang berpotensi memegang sebanyak 134.042.500.000 lembar saham atau 10,23% saham Bank Jago. Selain itu, PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) telah menyatakan sebagai pembeli siaga dari 0,98% saham HMETD yang tidak diserap. Pasalnya, PT Metamofosis Ekositem selaku pemegang saham utama itu hanya menyiapkan dana sebesar Rp100,1 miliar untuk melaksanakan 42.6 juta HMETD dari 1.129.500.000 HMETD. Sedangkan sisanya akan diserap oleh GIC Private.

Sedangkan, Gojek atau PT Dompet Karya Anak Bangsa hanya menyiapkan dana Rp1,316 triliun untuk 560 juta HMETD dari 664,8 juta HMETD miliknya. Sisanya akan diserap oleh GIC Private. Sehingga GIC Private melampirkan bukti kesiapan dana sebesar Rp3,1 triliun untuk menyerap HMETD tersebut pada tanggal 18 Februari 2021. Adapun pemegang saham pengendali (PSP) perseroan, yakni Wealth Track Techonologi Limited telah menyiapkan dana sebesar Rp399,5 miliar untuk menyerap 170 juta HMETD dari 400,5 juta HMETD porsinya.

Selanjutnya, sisa HMETD yang tidak dilaksanakan oleh pemiliknya akan diambil oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM). Emiten jasa keuangan ini telah menyiapkan dana sebesar Rp300,8 miliar untuk aksi tersebut. Selanjutnya, dana hasil right issue itu akan digunakan untuk pengembangan usaha dengan porsi 97%, investasi teknologi informasi sebesar 2% dan pengembangan Sumber Daya Manusia sebesar 1%.  

 

 

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…