Targetkan Pendapatan Tumbuh 12% - Sidomulya Selaras Bidik Kontrak Baru US$ 17,5 Juta

NERACA

Jakarta – Perusahaan logistik, PT Sidomulya Selaras Tbk (SDMU) mengincar kontrak pengangkutan minyak mentah antara TAC Pertamina dengan PT Binawahana Petrindo Meruap (BWP Meruap) dengan nilai kontrak diperkirakan mencapai US$17,5 juta.

Direktur Utama Sidomulyo Selaras, Tjoe Mien Sasminto mengatakan, dengan meraih kontrak senilai US$ 17,5 juta akan menggenjot pertumbuhan pendapatan hingga 12% atau tumbuh Rp 110,34 miliar di 2012, “Sekarang sedang tender dan diharapkan bisa mendongkrak pendapatan perseroan,”katanya di Jakarta akhir pekan kemarin.

Dia juga menambahkan, jika perusahaan bisa memenangi tender tersebut, kontribusi kontrak baru terhadap pendapatan Sidomulyo bisa mencapai 30-45%. Selain itu, pada tahun depan ditargetkan pertumbuhan pendapatan bisa naik lebih tinggi lagi sebesar 13%.

Oleh karena itu, pada tahun 2013 perseroan akan membeli 100 armada yang nantinya dana tersebut akan berasal dari pinjaman. Asal tahu saja, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 70 miliar yang akan digunakan sepanjang 2012.

Nantinya, dana tersebut akan dipakai di antaranya untuk membeli 100 unit armada dari China. Seperti diketahui, order armada yang pertama sudah 55 unit dan sekarang tinggal sisanya.

Kata Tjoe Min, dana yang digunakan untuk pembelian armada tersebut kata Tjoe Min, berasal dari sisa dana yang diperoleh saat penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp 32,18 miliar dan sisanya berasal dari kas internal perseroan.

Sementara itu di tempat yang sama, Sekretaris Perusahaan Sidomulyo, Jonathan Walewangko menambahkan, perseroan bersaing dengan 18 peserta tender lain untuk memperebutkan kontrak angkutan minyak mentah berdurasi tiga tahun tersebut.

Perseroan optimistis bisa memenangkan tender tersebut, karena  pengangkutan minyak mentah yang ditenderkan menggunakan truk ISO tank. "Rencananya kami akan mengangkut minyak mentah sebanyak 4.500-5.000 barel per hari. Untuk mengangkut minyak mentah tersebut perseroan harus menyediakan 38 unit ISO tank,” ungkap Jonathan.

Sementara itu, RUPST juga menyetujui pembagian dividen dengan pay out ratio 40% dari laba bersih tahun buku 2011 atau setara dengan Rp 2,65 per lembar saham. "Pembagian dividen akan dilaksanakan pada Juni mendatang," kata Tjoe Mien Sasminto.

Selain dividen, alokasi laba bersih perusahaan tahun lalu akan digunakan untuk dana cadangan sebesar 20% atau Rp 1,19 miliar. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Sepanjang 2011 lalu, perusahaan yang mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2011 ini mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 100,3 miliar pada 2011. Sementara itu, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 5,96 miliar. (didi)

 

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…