Kerjasama Indonesia dan RRT Luncurkan Minuman Bercita Rasa Kopi

NERACA

​Hangzhou – Berdasarkan sumber KJRI, produsen minuman kopi terbesar di Indonesia, PT Kapal Api Global resmi merangkul produsen minuman kemasan terbesar di RRT, Hangzhou WAHAHA Group (HWG) Co., Ltd untuk memproduksi minuman dengan kandungan cita rasa Indonesia. Hal ini terwujud dalam kunjungan Perwakilan Indonesia di RRT dan PT Kapal Api Global ke kantor pusat HWG di Hangzhou, RRT.

Hangzhou WAHAHA Group Co.,Ltd yang didirikan tahun 1987 telah berkembang menjadi produsen minuman fresh kemasan botol terbesar di Tiongkok (masuk dalam Top 500 China Entereprises). WAHAHA Group didukung 30.000 ribu karyawan di 80 production bases tersebar di seluruh Tiongkok, dengan total sales pertahun mencapai 720 milyar RMB (USD 110,76 milyar).

​Duta Besar Indonesia untuk RRT dan Mongolia, Djauhari Oratmangun menyampaikan apresiasi atas terwujudnya kerja sama bisnis antara WAHAHA Group dan PT Kapal Api Global. Kerja sama ini menjadi penting di mana kedua perusahaan akan mengembangkan varian produk minuman fresh baru yang memadukan citra rasa kopi Indonesia di dalamnya.

“Masuknya produk kopi Indonesia yang dikembangkan bersama antara WAHAHA Group dan PT Kapal Api Global, diharapkan mampu memberikan terobosan baru dalam mendorong produk minuman besutan kedua perusahaan tesebut di pasar Tiongkok,” ungkap Djauhari.

WAHAHA Group juga berkeinginan mengeksplorasi lebih lanjut kerja sama dengan berbagai mitra di Indonesia, khususnya menyikapi peluang pasca penandatanganan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Djauhari juga mengharapkan WAHAHA Group dapat mengembangkan bisnis dengan menggandeng produk-produk makanan dan minuman unggulan lainnya dari Indonesia untuk masuk pasar Tiongkok. 

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia terus mengupayakan peningkatan perdagangan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Salah satunya melalui pembukaan akses pasar, baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral.

Bahkan sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga mengungkapkan, “pertemuan dengan Delegasi Pemerintah RRT berjalan dengan baik dan kami menyampaikan beberapa hambatan perdagangan produk Indonesia untuk masuk pasar RRT serta kelanjutan dari perjanjian perdagangan yang sudah ada dengan RRT, dalam rangka bilateral maupun multilateral.”

Lebih lanjut, menurut Jerry, dalam pertemuan tersebut, Pemerintah RI menyampaikan kepada Pemerintah RRT untuk membuka akses pasar lebih luas untuk produk-produk Indonesia.

“Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Pemerintah RRT agar kedua negara dapat melakukan penandatanganan protokol ekspor pada 2021. Hal ini mengingat akses pasar produk buah segar asal Indonesia ke RRT masih sangat terbatas,” jelas Jerry.

Adapun terkait pembukaan akses pasar produk hewan akuatik hidup (tujuan konsumsi manusia, hias, dan breeding), Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Pemerintah RRT agar kedua negara dapat segera menyelesaikan pembahasan ‘Protocol on Inspection and Quarantine Requirements for the Exit-Export of Aquatic Animals’ sehingga dapat ditandatangani pada tahun ini.

Usulan Pemerintah Indonesia atas registrasi eksportir hewan akuatik hidup asal Indonesia juga diharapkan dapat segera diproses General Administration of Custom China (GACC).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan mengakui bahwa Indonesia-China Business Forum & Business Matching Berpotensi Raup Rp8,3 Triliun

Penandatanganan LoI dilakukan oleh lima importir RRT untuk pembelian produk pada 2021, yaitu batu bara; buah tropis; produk turunan kelapa; produk perikanan; makanan dan minuman; serta produk pertanian lainnya.

Penandatangan dilakukan secara langsung dari hotel Le Meridien Minhang, Shanghai, RRT. ICBFBM merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pameran The 3 rd China International Import Expo (CIIE) yang berlangsung pada 5 -10 November 2020 di Shanghai, RRT.

“Kemendag menyambut baik penandatangan LoI tersebut karena dapat mendorong kinerja ekspor nasional. Selain itu, peran perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri diharapkan dapat terus berjalan dengan maksimal dalam memberikan kontribusi ekspor nasional,” jelas Kasan.

Sekedar catatan, total nilai perdagangan Indonesia-RRT periode Januari--November 2020 mencapai USD 63,39 miliar. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke RRT pada periode tersebut mencapai USD 26,61 miliar atau meningkat 12,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 dengan nilai USD 23,59 miliar.

 

 

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Triwulan I-2025, Volume Penyaluran Gas PGN Sebesar 861 BBTUD

Triwulan I-2025, Volume Penyaluran Gas PGN Sebesar 861 BBTUD Jakarta –  PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina,…

Mei 2025, Harga Referensi CPO Sebesar USD924,46/MT

Mei 2025, Harga Referensi CPO Sebesar USD924,46/MT Jakarta – Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk…

Optimis Ekspor Tuna Semakin Meningkat

 Optimis Ekspor Tuna Semakin Meningkat Maluku Utara – Tingginya permintaan ekspor ikan laut seperti tuna maka pemerintah membangun sentra-sentra perikanan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Triwulan I-2025, Volume Penyaluran Gas PGN Sebesar 861 BBTUD

Triwulan I-2025, Volume Penyaluran Gas PGN Sebesar 861 BBTUD Jakarta –  PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina,…

Mei 2025, Harga Referensi CPO Sebesar USD924,46/MT

Mei 2025, Harga Referensi CPO Sebesar USD924,46/MT Jakarta – Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk…

Optimis Ekspor Tuna Semakin Meningkat

 Optimis Ekspor Tuna Semakin Meningkat Maluku Utara – Tingginya permintaan ekspor ikan laut seperti tuna maka pemerintah membangun sentra-sentra perikanan…