Kementan Diminta Tingkatkan Produksi Pangan Lokal

NERACA

Jakarta - Presiden Jokowi mendorong  Kementerian Pertanian (Kementan)  meningkatkan produksi pangan nasional. Sebab, upaya tersebut mampu mengurangi beban impor serta menjawab harapan banyak masyarakat terhadap kebutuhan pangan nasional. "Carikan desain yang baik agar kita bisa selesaikan semua ini. Saya kira ini bisa menjadi catatan untuk ke depannya," ujar Presiden. 

Jokowi menilai, ketergantungan komoditas pangan impor bisa dikurangi melalui pendekatan pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi dan penyediaan lahan pertanian yang luas di seluruh provinsi. "Kita tidak bisa melakukan cara yang lama yang sudah bertahun tahun lalu. Kita butuh inovasi dan rutinitas yang tidak biasa," ujarnya. 

Lebih lanjut, Presiden menegaskan, pembangunan pertanian harus mendapat perhatian serius daei semua pihak, agar Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Terlebih saat ini sektor pertanian menempati posisi yang sangat sentral karena terbukti mampu bertahan dari ancaman krisis. "Penduduk Indonesia sudah 273 juta lebih sehingga pengelolaan pangan betul-betul harus diseriusi," ujarnya. 

Selain itu, Presiden Jokowi mengingatkan, pembangunan pertanian tidak bisa dilakukan dengan cara yang konvensional. Namun harus dilakukan dengan terobosan serta inovasi yang bisa mendongkrak pertumbuhan pertanian berkelanjutan.

"Oleh sebab itu perlu membangun economi scale melalui food estate. Saya ingin tahun ini sudah disemaikan agar bisa kita evaluasi bersama," tegas Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan harapanya, agar tahun (2021) ini program Food Estate yang telah digarap di Provinsi Kalimantan Tengah dapat segera diselesaikan, karena apabila program tersebut telah dilakukan, maka tahapan evaluasi penting dilakukan untuk melihat apa saja kendala yang terjadi di lapangan, sehingga nantinya apabila program tersebut berhasil dengan baik Provinsi lain bisa mencontohnya.

“Inilah cara pembangunan pertanian yang harus kita tuju yaitu melalui skala luas dan menggunakan teknologi pertanian, sehingga nantinya harga pokok produksi bisa bersaing dengan harga komoditas yang sama dengan negara lain,“ tegas Presiden Jokowi.

Menanggapi pernytaan tersebut, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo berjanji akan mengurangi ketergantungan impor dengan meningkatkan produksi pangan nasional. Bahkan, saat ini Kementan sudah memiliki kebijakan jangka panjang yang bisa menekan angka impor.

Sementara itu, Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Riyanto menilai seharusnya pemerintah memberikan wewenang lebih kepada Kementan untuk mengatur lalu lintas impor. Sebab selama ini, keputusan tersebut masih berada di Kementerian Perdagangan (Kemendag). "Yang lebih kompeten membuka kran impor ya yang menangani produksi. Jadi berikan wewenang ke Kementan untuk memutuskan perlu impor atau tidak," ujarnya. 

Lebih lanjut, Riyanto mengatakan bahwa kebijakan impor saat ini membuat petani enggan berproduksi karena harganya kalah bersaing. Hal tersebut tentu saja akan merugikan petani yang dapat mempengaruhi produktivitas.

Seperti diketahui, sebelumnya Kementan menggandeng Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) guna menstabilkan stok kedelai dalam negeri.

“Harapannya para pengrajin ini bisa tetap berproduksi, memang ada kenaikan, dulu harga kedelai 7000 per kilogram, kemudian naik sampai Rp9.000 per kilogram, bahkan lebih, dan kini disepakati menjadi Rp8.500 per kilogram,” ungkap Agung  Hendriadi Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan dalam gerakan stabilisasi pasokan dan harga kedelai Jawa Tengah, di Kendal.

Selain itu, kata Agung, juga diikuti dengan upaya peningkatan produksi dan ketersediaan kedelai dalam negeri. Sehingga untuk selanjutnya, kebutuhan kedelai dapat disuplai secara mandiri.

“Dalam 100 hari kedepan kita mendekatkan distributor dengan pengrajin tempe tahu sehingga harga kedelai bisa 8500 di tingkat pengrajin, yang kedua Kementan akan menggenjot produksi kedelai lokal, yang ketiga adalah menjadikan kedelai sebagai suatu komoditas yang kita monitor keberadaannya, harganya dan sebagainya,” ujar Agung. groho/iwan

 

 

 

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…