Pasar Pertambangan Masih Bergeliat - Bayan Resources Targetkan Produksi 34 Juta Ton

NERACA

Jakarta –Meskipun penyebaran pandemi Covid-19 masih berlanjut di tahun 2021, namun optimisme pelaku pasar pasar pertambangan akan pulihnya harga batu bara di pasar seiring dengan pemulihan ekonomi tidak pernah surut. Maka dari itu banyak perusahaan pertambangan memacu produksi lebih besar lagi dan termasuk  PT Bayan Resources Tbk mematok target produksi di kisaran 32 hingga 34 juta ton sepanjang 2021.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, target produksi 2021 emiten berkode saham BYAN itu sedikit lebih tinggi daripada estimasi realisasi produksi 2020 di kisaran 30 juta ton. Volume produksi 2021 diantisipasi naik sedikit dibandingkan dengan level volume produksi 2020, terutama dari konsesi tambang Tabang. Perseroan juga merinci, panduan volume produksi tambang Perkasa Inakakerta diproyeksi menyumbang 1-1,2 juta ton, Teguh Sinarabadi atau Firman Ketaun Perkasa menyumbang 3-3,4 juta ton, Konsesi Tabang produski sebesar 26,8-27,8 juta ton, dan Tambang Wahana Baratama sebesar 1,2-1,6 juta ton.

Selain itu, BYAN menargetkan volume overburden removal (OB) juga naik menjadi di kisaran 120-140 juta bcm, terutama karena dimulainya penambangan Tiwa Abadi, di Proyek Tabang, yang diimbangi dengan OB lebih rendah di Tambang Wahana Baratama dan Teguh Sinarabadi atau Firman Ketaun Perkasa. Sementara itu, BYAN menargetkan volume penjualan di kisaran 32-34 juta ton, sedikit lebih rendah daripada estimasi realisasi produksi 2020 di kisaran 37 juta ton.

Perseroan menyebutkan mengantisipasi adanya musim kemarau pada 2021 yang mengurangi volume tongkang di mana musim itu tidak terjadi pada 2020. Adapun, rata-rata cash cost 2021 diperkirakan di kisaran US$27-29 per ton dengan rata-rata harga jual di kisaran US$38-US$40 per ton. Manajemen Bayan Resources menjelaskan bahwa hingga akhir Desember 2020, perseroan berhasil mendapatkan komitmen kontrak  penjualan batu bara untuk 2021 sebesar 27,2 juta ton, dengan rata-rata kalori 4.579 GAR Kcal/kg.

Komitmen tersebut setara 80% dari target penjualan perseroan pada 2021. Dari total itu, sekitar 25% menggunakan harga tetap di US$36 per toon, dan 75% sisanya menggunakan harga floating. Di sisi lain, BYAN mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure di kisaran US$170-190 juta, dengan rincian sekitar US$115 juta untuk akselerasi konstruksi 100 km jalan tambang ke Mahakam dan fasilitas pelabuhan baru, US$30 juta untuk perkantoran, dan sisanya untuk beberapa proyek lainnya dan penggantian alat berat.

Direktur Bayan Resources, Russel Neil pernah bilang, perseroan menargetkan volume penjualan untuk tahun ini sama dengan panduan tahun 2020 seiring dengan pembangunan jalan pengangkutan batu bara sepanjang 100 km menuju Sungai Mahakam.“Kami sudah ada komitmen sekitar 66 % kontrak penjualan dari yang ditargetkan untuk tahun ini,” ujarnya. Volume produksi untuk 2021 juga diestimasikan tidak berubah dari tahun sebelumnya. Untuk diketahui, perseroan menargetkan volume penjualan tahun ini sekitar 30-31 juta ton dan volume produksi sebesar 26 juta ton.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…