Direkomendasikan Seleb - MCAS Jadi Pilihan Investasi Jangka Panjang?

NERACA

Jakarta - Setelah direkomendasikan oleh beberapa orang selebriti, saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) langsung melejit hingga mencapai Rp 4.550 di penutupan perdagangan saham 5 Januari 2021. Namun apakah secara fundamental MCAS memang menarik untuk dibeli untuk investasi?

Berdasarkan riset Lifepal.co.id yang diterima neraca di Jakarta, kemarin mengungkapkan, Kinerja MCAS memang mulai mengungguli baik kinerja IHSG maupun indeks sektor perdagangan, jasa, dan investasi BEI sejak Maret 2018. Namun memasuki Oktober 2019, performa MCAS mulai menurun. Titik terendah saham MCAS ada pada minggu kedua Mei 2020, di saat yang sama indeks perdagangan, ritel, dan investasi BEI justru sedang naik.  

Menginjak Desember 2020, harga saham MCAS terbang tinggi dan kembali mengalahkan IHSG dan indeks sektoral. Tahun 2018 merupakan tahun di mana MCAS sukses mencetak kenaikan laba bersih sebesar 2.410,4% yoy. Namun di tahun 2019 laba bersih yang sempat meroket itu justru mengalami penurunan sebesar -16,72% dari tahun sebelumnya.

Meroketnya laba bersih MCAS disebabkan karena keuntungan investasi dan proses IPO anak usahanya PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) di 2018. DIVA yang dicatatkan dengan harga perdana Rp 2.950 per lembar, harganya langsung naik Rp 3.350 pada 28 November 2018. Tepat pada Agustus 2019, MCAS pun melepas beberapa saham DIVA ke Kejora Venture.

Secara keuangan, perusahaan ini memiliki keuangan yang cukup sehat, lantaran terbukti mengalami pertumbuhan aset yang cukup signifikan. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2020 MCAS, perusahaan ini memiliki nilai rasio utang berbanding ekuitas (DER) sebesar 42,55%, rasio utang berbanding aset sebesar 29,85%, dan current ratio 315,29%. Dengan current ratio yang tinggi, MCAS memiliki kesanggupan membayar utang jangka pendek yang cukup baik.

Melihat beberapa rasio profitabilitas MCAS, marjin laba bersih (NPM) MCAS menurut laporan keuangan kuartal III 2020 ini adalah 0,71%, marjin laba kotor (GPM) sebesar 2,03%, marjin laba operasi (OPM) 1,18%, rasio laba terhadap aset (ROA) 3,33%, dan rasio laba terhadap ekuitas (ROE) 4,75%. Angka dari marjin dan rasio ini menunjukkan bahwa MCAS bukanlah yang terbaik di sektornya. Sebagai contohnya, PT Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang berada di sub sektor yang sama memiliki NPM, GPM, OPM yang lebih besar dari MCAS. Menurut data RTI, ACES memiliki NPM sebesar 9,67%, GPM 49,37%, dan OPM 10,94%. 

Kemudian melihat PER yang sebesar 166,44 x, harga MCAS saat ini memang tergolong premium. Nilai PER MCAS juga merupakan yang tertinggi di antara perusahaan di sektor perdagangan ritel. Dari sudut pandang investor, PER yang terlalu tinggi barangkali tidak terlalu menarik sebab harga saham mungkin tidak akan naik lagi sehingga berarti kemungkinan memperoleh capital gain akan kecil

Patut dipahami bahwa sebelum Anda memutuskan untuk membeli, kenalilah perusahaan ini dengan baik dan kenali dengan baik alasan mengapa Anda harus membeli saham ini. Ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan investor sebelum membeli saham.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih PT Timah Melesat Tajam 295%

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…

Penjualan Buyung Poetra Terkoreksi 27,0%

NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’,  PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)  mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…

Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan Tumbuh 2,33%

NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar saham sepekan kemarin mengalami kenaikan sebesar 2,33% menjadi Rp11.831 triliun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Fasilitas Ibadah di Hunian Modern - Gubernur Jakarta Resmikan Masjid Jakarta Garden City

Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…

Permintaan Hunian Premium Tinggi - Summarecon Mutiara Makassar Buka Tahap Tiga

Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…

Perluas Jaringan Ritel - TCL Indonesia Perkuat Sinergi dengan Mitra Dealer

Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…