NERACA
Jakarta - Perusahaan asuransi jiwa dan dana pension, PT Indolife Pensiontama yang merupakan bagian dari Grup Salim membeli sebanyak 422,8 juta saham PT Bank Mega Tbk (MEGA), bank milik pengusaha Chairul Tanjung. Transaksi pengalihan 6,07% saham tersebut dilakukan sebanyak tiga kali dengan potensi nilai Rp 2,9 triliun. Hal itu terungkap dalam laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengenai pemegang saham emiten di atas 5%, yang dipublikasikan pada 4 Januari 2021.
Dalam laporan tersebut, Indolife Pensiontama menyelesaikan transaksi pembelian pada 30 Desember 2020. Pembelian dilakukan dalam tiga tahap, yakni 304,61 juta saham, 22,62 juta saham, dan 95,57 juta saham. Kemudian setelah transaksi tersebut, komposisi kepemilikan saham Bank Mega antara lain, Mega Corpora tetap sebanyak 58,01%, sementara kepemilikan investor publik menjadi 35,91% dari sebelumnya 41,98%.
Berdasarkan data Bloomberg, saham Bank Mega ditutup melonjak 19,93% ke level 8.875 pada perdagangan Jumat (8/1). Dalam lima sesi, saham Bank Mega hanya naik dalam dua sesi. Namun, kenaikan di dua sesi membuat harga bank Mega itu melesat 23,36% secara kumulatif dalam sepekan. Perdagangan saham Bank Mega sebetulnya sepi. Dalam sepekan transaksi perdagangan saham hanya Rp1,5 miliar. Namun, para pemburu cuan tampak antusias dengan kehadiran Grup Salim di struktur pemegang saham Bank Mega.
Sementara Indolife Pensiontama kerap berinvestasi pada saham sejumlah emiten. Semisal, saham PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) dan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI). Di lain pihak, saat ini Chairul Tanjung melalui Mega Corpora dalam proses mengakuisisi 73,71% saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI). Sebelumnya, pada 16 Oktober 2020, pemegang saham mayoritas Bank Harda, PT Hakimputra Perkasa telah menandatangani perjanjian jual beli saham sebanyak 3,08 miliar saham. Bank Harda menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Januari 2020 untuk meminta izin pemegang saham terkait akuisisi oleh Mega Corpora.
Proses akusisi ini diperkirakan tuntas pada Februari 2021, termasuk proses persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berdasarkan prospektus, alasan pengambilalihan Bank Harda karena Mega Corpora berkomitmen memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi jangka panjang di Indonesia, khususnya di industri perbankan. Nantinya, setelah dilaksanakan pengambilalihan, Chairul Tanjung melalui Mega Corpora akan memperkuat struktur permodalan Bank Harda, mengembangkan produk dan layanan yang inovatif, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Menjaga kepercayaan investor dan juga memangkas beban utang, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaporkan telah menyelesaikan pelunasan atas Obligasi Berkelanjutan…
Banyak sudut rumah yang luput dari perhatian saat bersih-bersih. Padahal bisa menjadi tempat menumpuknya alergen, rambut, dan partikel mikroskopis yang…
Komitmen mendukung transisi energi dengan berbagai inisiatif terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Teranyar, perseroan menyelenggarakan program pelatihan…
Menjaga kepercayaan investor dan juga memangkas beban utang, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaporkan telah menyelesaikan pelunasan atas Obligasi Berkelanjutan…
Banyak sudut rumah yang luput dari perhatian saat bersih-bersih. Padahal bisa menjadi tempat menumpuknya alergen, rambut, dan partikel mikroskopis yang…
Komitmen mendukung transisi energi dengan berbagai inisiatif terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Teranyar, perseroan menyelenggarakan program pelatihan…