Budaya orang Indonesia yang terkenal tolong menolong dihadapkan pada kendala pandemi Covid-19 yang memaksa harus menghindari kontak langsung untuk menghindari penyebaran virus. Namun demikian, kondisi tersebut tidak menghalami masyarakat untuk bisa berbagi dan berdonasi. Pasalnya, pemanfaatan teknologi digital lewat donasi digital menjadi solusi di masa pandemi. “Donasi digital memainkan perannya dalam membuat tolong menolong menjadi lebih mudah, aman, cepat, dan transparan, tanpa harus melakukan kontak langsung,”kata Head of Corporate Communications GoPay, Winny Triswandhani dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (23/12).

Menurutnya, kemudahan donasi digital juga turut membentuk kebiasaan masyarakat dalam berbagi, dari hanya sekadar kewajiban agama menjadi bagian dari gaya hidup.“Kami di GoPay sering mendengar cerita bagaimana siswa/i SD sudah memiliki kebiasaan untuk menyisihkan uang jajannya untuk disedekahkan menggunakan GoPay. Walaupun nominalnya kecil, hal ini menunjukkan kebiasaan bersedekah secara rutin yang sudah terbentuk sejak dini, karena kini berdonasi bisa dilakukan kapanpun, di manapun, dengan nominal berapapun, dan tanpa harus dengan uang tunai,” ujar Winny.

Selain itu, kata Winny, tren donasi digital juga terus tumbuh seiring dengan kondisi pandemi saat ini. Berdasarkan riset GoPay Digital Donation Outlook menunjukkan bahwa rata-rata nilai per donasi digital melonjak menjadi 72% selama pandemi. Temuan ini sejalan dengan data internal GoPay yang mencatat kenaikan transaksi donasi digital sebanyak dua kali lipat selama pandemi.”

Riset GoPay Digital Donation Outlook menyebutkan bahwa pemberian donasi digital baik secara frekuensi maupun nominal meningkat di seluruh jenjang usia. Peningkatan frekuensi paling tinggi tercatat pada generasi Milenial. Sementara itu Gen X berdonasi dengan nominal paling tinggi dibanding generasi lainnya. Sejak 2019, GoPay telah aktif mengembangkan ekosistem filantropi melalui pemanfaatan pembayaran digital untuk penghimpunan donasi serta melakukan pelatihan bagi ratusan mitra rumah ibadah dan yayasan di seluruh Indonesia. Riset Digital Donation Outlook merupakan kontribusi terbaru dari GoPay kepada pengembangan ekosistem donasi di Indonesia.

Sementara Pendiri A+ CSR Indonesia, Jalal menuturkan, hadirnya donasi digital main memudahkan masyarakat berdonasi, sebagaimana yang ditunjukkan dalam GoPay Digital Donation Outlook 2020.”Saya berharap di masa mendatang kebaikan masyarakat Indonesia semakin berlipat ganda, sesuai dengan potensi tertingginya, karena difasilitasi secara optimal oleh teknologi digital,”tuturnya.

Dalam memilih platform untuk berdonasi digital, kredibilitas situs organisasi, kemudahan, serta keamanan menjadi pertimbangan utama donatur. Riset GoPay Digital Donation Outlook menemukan bahwa Dompet Dhuafa (35%) dan BAZNAS (28%) merupakan dua situs organisasi paling sering digunakan berdonasi. Hal ini pun sejalan dengan data internal Dompet Dhuafa dan BAZNAS yang menunjukkan kenaikan signifikan dalam pengumpulan donasi digital. Pada tahun 2020, Dompet Dhuafa mencatat pertumbuhan donasi sebanyak hampir 104% pada kanal digitalnya dibandingkan tahun 2019.

Pada periode yang sama, data internal BAZNAS juga menunjukkan peningkatan sebesar 102% pada jumlah donasi yang terkumpul oleh BAZNAS secara digital. Dengan bukti capaian luar biasa ini, donasi digital diharapkan dapat turut memaksimalkan potensi zakat yang realisasinya saat ini baru 3,4%.