Ulama Serukan Boikot Produk Prancis

Sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang belum juga meminta maaf kepada umat muslim dunia terkait penghinaan karikatur nabi Muhammad mendapatkan reaksi keras dari masyarakat Indonesia yang menggelar aksi unjuk rasa dikedutaan Prancis Jakarta pada  Rabu, 4 November 2020. Demo ini merupakan lanjutan dari demo sebelumnya yang digelar di tempat yang sama dengan jumlah ribuan pedemo pada 2 November (211).

Pedemo menuntut permintaan maaf presiden Prancis. Masa aksi juga banyak yang membawa poster-poster berisi seruan untuk memboikot produk Prancis. Di antaranya berisikan tulisan 'Boycott French Product, France The Real State Terrorism' dengan gambar karikatur Macron. Bahkan sejumlah orang dari GPI (Gerakan Pemuda Islam) mensweeping produk - produk dari Prancis. Mereka menurunkan produk produk asal Prancis. Bukan hanya menurun kan tapi juga membakarnya.  Barang barang yang diturunkan Berupa makanan dan minuman. Seperti di antaranya, Aqua, Susu SGM dan lain lain.

Demonstrasi kali ini dimotori sejumlah ormas Islam, seperti PA 212, GNPF Ulama,Gerakan Pemuda Islam Indonesia hingga Front Pembela Islam (FPI). Wakil Ketua Umum MUI, KH Muhyiddin Junaidi menyerukan untuk memboikot produk yang berasal dari negara Prancis. Hal itu dilakukan setelah mendengar tindakan penghinaan yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Nabi Muhammad SAW dan agama Islam. Yang dipastikan menyakiti perasaan umat Islam sedunia. “Memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis serta mendesak pemerintah RI untuk melakukan tekanan dan peringatan keras kepada pemerintah Prancis," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ustad Tengku Zulkarnain selaku wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui cuitannya pada 2 November 2020 lalu. " Danone produser barang - barang asal Prancis. Aqua adalah salah satunya. Presiden Prancis menghina Islam dan Nabi Muhammad. Masak sih umat Islam tega mengkonsumsi Aqua dan produk Prancis lainnya? Kaum muslimin jangan diam. Buatlah sekecil apapun yang bisa dibuat,"cuit Ustad Tengku Zulkarnain.

Seruan boikot bukan hanya dari beberapa tokoh agama. Novel Bamukmin, Koordinasi Humas Persaudaraan Alumni 212 juga secara tegas untuk mengikuti seruan ulama. "Boikot sudah diserukan tinggal umat Islam meneruskan dan Istiqomah apa yang diserukan oleh ulama. Ini pelajaran bagi umat Islam. Bahwa semua produk Indonesia sudah mampu membuat. Misal air mineral Indonesia sudah bisa memproduksi. Dengan harga yang bersaing," kata Novel Bamukmin.

Protes keras juga dicetuskan politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. Bahkan sebelum yang lain bereaksi, Fadli telah lebih dahulu mengajak untuk memboikot produk Prancis. Utamanya produk air mineral (air minum dalam kemasan)"Mari kita boikot produk Prancis dari air mineral (AMDK), makanan dan produk-produk lainnya," ajak Fadli Zon.

 

BERITA TERKAIT

Suntik Modal Anak Usaha, SMDR Rilis Sukuk

Perkuat modal, PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) menawarkan surat utang syariah Sukuk Ijarah senilai Rp500 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan…

Indofood Sukses Bagi Dividen Rp280 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) sepakat membagikan dividen senilai Rp280 per lembar saham…

Asia Pramulia Buka Harga IPO Rp118-124

Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Asia Pramulia Tbk berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan target harga maksimal…

BERITA LAINNYA DI

Suntik Modal Anak Usaha, SMDR Rilis Sukuk

Perkuat modal, PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) menawarkan surat utang syariah Sukuk Ijarah senilai Rp500 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan…

Indofood Sukses Bagi Dividen Rp280 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) sepakat membagikan dividen senilai Rp280 per lembar saham…

Asia Pramulia Buka Harga IPO Rp118-124

Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Asia Pramulia Tbk berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan target harga maksimal…