Trafik Jalan Tol Turun - Laba Bersih Jasa Marga Anjlok 90,02%

NERACA

Jakarta- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menelan pil pahit dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, trafik pengguna jalan tol juga turun sehingga menekan kinerja keuangan perseroan. Emiten operator jalan tol ini membukukan laba bersih di semester pertama 2020 sebesar Rp 105,73 miliar. Laba bersih ini anjlok 90,02% secara tahunan (yoy)  dari semester I-2019 yang sebesar Rp 1,06 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Penurunan ini sejalan dengan turunnya pendapatan tol Jasa Marga yang sebesar 17,51% yoy dari Rp 4,74 triliun menjadi Rp 3,91 triliun. Sementara itu pendapatan non tol tercatat sebesar Rp 433,29 miliar dan pendapatan konstruksi sebesar Rp 2,43 triliun.  Sehingga pendapatan total Jasa Marga tercatat sebesar Rp 6,77 triliun, turun 51,04% dari Rp 13,83 triliun menjadi Rp 6,77 triliun. Penurunan pendapatan total diikuti turunnya beban pokok sebesar 60,02% yoy dari Rp 10,73 triliun menjadi Rp 4,29 triliun. 

Sementara laba kotor Jasa Marga di semester I-2020 ini tercatat sebesar Rp 2,48 triliun. Jasa Marga juga sebenarnya masih mencatatkan laba usaha sebesar Rp 2,09 triliun.  Laba bersih semakin tertekan lantaran naiknya biaya keuangan menjadi Rp 1,63 triliun, dari yang sebelumnya Rp 1,94 triliun. Terutama untuk pembayaran utang bank sebesar Rp 1,1 triliun dan utang obligasi sebesar Rp 302,33 miliar. 

Di sisi lain, liabilitas Jasa Marga tercatat sebesar Rp 78,59 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 26,34 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 52,25 triliun. Sementara ekuitas Jasa Marga tercatat sebesar Rp 24,1 triliun.  Adapun kas dan setara kas Jasa Marga di akhir periode semester I-2020 tercatat sebesar Rp 3,93 triliun, turun dari awal periode yang tercatat sebesar Rp 4,34 triliun. 

Posisi kas tersebut didukung oleh adanya kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp 619,48 miliar, dan perolehan dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 15,86 triliun. Sementara itu Jasa Marga menggunakan kas untuk investasi sebesar Rp 16,9 triliun. Corporate Finance Group Head Jasa Marga, Eka Setya Adrianto pernah menjelaskan, akibat Covid-19 trafik jalan tol mengalami penurunan dan terdapat penundaan konstruksi di beberapa tempat.

Mengingat sebagai perusahaan pengoperasian jalan tol, sumber utama pendapatan Jasa Marga berasal dari jalan tol yang telah bisa dioperasikan. Adri menambahkan, saat ini sudah ada beberapa ruas yang progres pembangunannya sudah di atas 90%, namun saat ini manajemen masih memantau penyelesaiannya.

 

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…