Kemenkes: Tidak Ada Ramuan Jamu Obat Covid-19

Kepala Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan, Akhmad Saikhu, mengatakan hingga saat ini tak ada ramuan jamu yang berstatus sebagai obat Covid-19.

Saikhu mengatakan pihaknya mencatat ada 12 ramuan jamu yang telah teruji secara saintifik. Namun tak ada satupun yang khusus untuk mengobati Covid-19.

"Kemudian pertanyaan mengenai produk atau ramuan untuk Covid-19. Memang untuk Covid-19 ini tidak ada obat ya, kecuali kalau ada vaksin yang sedang diuji coba secara klinis," kata Saikhu dalam dalam webinar Synergy & Innovation for Global Health Security & Pandemic, Sabtu (25/7).

Dalam paparannya, Saikhu merinci khasiat dari 12 ramuan jamu yang teruji saintifik. Khasiatnya masing-masing adalah mengobati radang sendi, wasir, gangguan fungsi hati, penurunan berat badan, batu saluran kemih, pelancar ASI, kebugaran jasmani, kadar gula darah, kolesterol tinggi, maag atau gangguan lambung, darah tinggi, serta asam urat.

Saikhu menyebut memang tak ada jamu yang mengobati Covid-19. Yang ada adalah jamu yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh. Jamu itu terdiri dari ramuan temulawak, kunyit, dan herba meniran."Ada beberapa ramuan peningkatan daya tahan tubuh, nah ini juga ada ramuan saintifikasi jamunya," ujar Saikhu.

Penggunaan jamu atau obat tradisional untuk Covid-19 sebelumnya beberapa kali dicanangkan sejumlah pejabat, termasuk oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Terawan mengatakan Kemenkes sedang mendorong penggunaan obat tradisional dalam penanganan corona di fasilitas kesehatan. Salah satunya dengan obat herbal terstandar (OHT) dan fitofarmaka

Mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu mencontohkan ekstrak dan temulawak dan ikan gabus sebagai suplemen dalam penanganan virus corona (Covid-19) yang bisa digunakan.

"Misal suplemen yang mengandung ekstrak Curcuma xanthorriza-temulawak , Ophiocephalus striatus-ikan gabus, Phyllanthus niruri-meniran (hijau)," tulis Terawan dalam salinan paparan pada rapat bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…