Danai Peroyek PLTU Jawa 9 dan 10 - Barito Pacific Beri Pinjaman Anak Usaha

NERACA

Jakarta – Dukung pengembangan bisnis anak usahanya di sektor pembangkit tenaga listrik, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memberikan pinjaman senilai US$ 252,7 juta kepada anak usaha tidak langsung, PT Indo Raya Tenaga. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, pinjaman tersebut merupakan bagian dari paket pembiayaan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 di Suralaya, Banten.

Kata Investor Relations Barito Pacific, Gaurav Yadav, perseroan berkomitmen turut berperan dalam membantu PLN memodernisasi basis pembangkit listrik tenaga batu bara Indonesia yang terpasang. Pada gilirannya, proyek ini dapat membantu Indonesia dalam mengurangi emisi rumah kaca sebesar 25% pada 2025, sejalan dengan kesepakatan perubahan iklim di dalam Paris Accord. “Pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara yang berteknologi maju dan berwawasan lingkungan adalah salah satu langkah penting ke arah itu,”ungkapnya.

Asal tahu saja, perseroan melalui anak usahanya menguasai 34% saham Indo Raya Tenaga, sisanya 51% saham dikuasai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan 15% saham milik Korea Electric Power Corp (Kepco). Sementara proyek PLTU Jawa 9 dan 10 merupakan PLTU berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) berteknologi ultra super critical. Teknologi ini dinilai mengonsumsi jauh lebih sedikit batu bara dibandingkan dengan unit sub-critical yang telah ada.

Oleh karena itu, pembangkit listrik Jawa 9 dan 10 berpotensi mengeluarkan emisi yang lebih rendah dan menyediakan listrik yang lebih murah untuk Indonesia selama beberapa dekade mendatang. Selain pada proyek listrik ini, Barito memiliki Star Energy yang merupakan produsen tenaga panas bumi terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga di dunia dengan kapasitas terpasang sebesar 875 MW. “Kami juga tetap berkomitmen untuk terus memperluas proyek-proyek berbasis energi terbarukan di tahun-tahun mendatang,” kata Gaurav.

Tahun ini, Barito Pacific mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 185 juta. Perseroan tetap optimistis menghasilkan kinerja yang baik di tengah pandemi Covid-19. Direktur Keuangan Barito Pacific, David Kosasih pernah mengatakan, penyesuaian capex paling banyak terjadi pada anak usaha perseroan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), lantaran penyesuaian jadwal ekspansi pabrik CAP II.

Sedangkan anak usaha perseroan lainnya, yakni Star Energy Group Holdings Pte Ltd juga melakukan penundaan jadwal sejumlah program kerja menjadi tahun depan lantaran pandemi Covid-19. Adapun kegiatan panas bumi Star Energy dinilai memberikan tingkat pendapatan dan EBITDA yang stabil, serta tren peningkatan laba bersih yang disebabkan oleh tren penurunan biaya bunga.

Star Energy berhasil melaksanakan pemadaman terkait wabah Covid-19 atas tiga aset operasionalnya, yaitu Wayang Windu, Salak dan Darajat, dengan tetap mempertahankan tingkat kapasitas sebesar lebih dari 95%. Sementara itu, Chandra Asri tetap menjalankan proyek perluasan pabrik MTBE dan Butene-1 sebagaimana mestinya dengan target penyelesaian pada kuartal III-2020. Chandra Asri juga siap menuntaskan proyek Enclosed Ground Flare pada kuartal IV-2020.


BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…