NERACA
Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) siap membagikan dividen sebesar 60% dari laba bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,85 triliun kepada pemegang saham atau Rp 700,10 per saham kepada pemegang saham. “Jumlah tersebut sama dengan 60% dari laba bersih PTBA Tahun Buku 2011 sebesar Rp 3,09 triliun,"kata Direktur Utama PTBA, Milawarma, seusai RUPS Tahunan PTBA di, Jakarta, Kamis (3/5).
Kata Milawarma, pembagian dividen tersebut lebih tinggi 15% dibandingkan dengan jumlah dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2010 sebesar Rp 1,21 triliun dari total laba bersih tahun buku 2010 sebesar Rp 2,01 triliun.
Pembagian dividen, lanjut Milawarma, akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat pada 1 Juni 2012 dan akan dibayar pada paling lambat pada 15 Juni 2012. Sementara sisa laba bersih lainnya 1% akan digunakan untuk alokasi Program Kemintraan, 3% laba bersih digunakan untuk Bina Lingkungan dan sisanya digunakan untuk belanja modal (capiatal expenditure/capex) dan cadangan pengembangan.
Kinerja 2011
PTBA pada tahun 2011 berhasil menjual 13,47 juta ton batubara dengan market share 65% pasar domestik, dari penjualan tersebut perusahaan BUMN ini berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 10,58 triliun atau 34% lebih tinggi dibandingkan pendapatan usaha tahun 2010. "Tahun buku 2011 laba bersih kami mencapai Rp 3,09 triliun atau naik 54% dibandingkan laba bersih tahun buku 2010. Kontribusi terbesar dari perolehan laba bersih tersebut berasal dari penjualan batubara sebesar 13,47 juta ton," ujar Milawarma.
Dia menambahkan, atas penjualan tersebut, perseroannya pada tahun buku 2011 mencatat pendapatan usaha Rp 10,58 triliun atau 34% lebih tinggi dibandingkan pendapatan usaha di 2010 sebesar Rp 7,91 triliun. "Volume penjualan 13,47 juta ton batubara tersebut naik 4% dibandingkan volume penjualan 2010 sebesar 12,95 juta ton. Naiknya laba bersih kami sendiri tidak lepas dari kondisi pasar yang baik serta kinerja operasional yang jauh lebih baik," jelasnya.
Milawarma menambahkan, di 2011 menjual batubara dengan harga rata-rata (terimbang) sebesar Rp 784.000 per ton atau naik 29% dibandingkan harga jual tahun 2010 sebesar Rp 609.000 per ton. (didi)
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten produk sanitasi PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) menyiapkan belanja modal Rp180 miliar…
NERACA Jakarta –Prospek laba PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) di tahun 2025’ diyakini cemerlang, seiring terlaksananya aksi…
NERACA Jakarta – Menyusul rencana PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang bakal go private, PT Joyo Agung Permata (JAP)…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten produk sanitasi PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) menyiapkan belanja modal Rp180 miliar…
NERACA Jakarta –Prospek laba PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) di tahun 2025’ diyakini cemerlang, seiring terlaksananya aksi…
NERACA Jakarta – Menyusul rencana PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang bakal go private, PT Joyo Agung Permata (JAP)…