NERACA
Jakarta – Membangun minat masyarakat berinvestasi di tengah pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan BEI untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal dengan memanfaatkan teknologi digital melalui program edukasi bagi investor bertajuk “WIB-WITA-WIT: Waktu Indonesia Berinvestasi”.
Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, tahun ini pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat menjalankan kehidupan dalam tatanan kenormalan baru atau new normal. Kondisi itu membuat kegiatan usaha mengalami perubahan besar-besaran menuju pemanfaatan teknologi digital secara massif.”Tidak hanya operasional perusahaan, bahkan bagi perusahaan tercatat, berbagai kebijakan keterbukaan informasi pun melakukan penyesuaian dengan mengadopsi teknologi digital dalam pelaksanaannya,” ujarnya.
Sebagai contoh, dua kebijakan baru terkait pelaksanaan RUPS elektronik atau e-RUPS dan surat edaran BEI tentang tata cara public expose secara elektronik, telah mendukung upaya SRO secara umum dan BEI khususnya, dalam memberi fasilitas bagi perusahaan tercatat untuk menyampaikan kewajiban keterbukaan informasi dengan cara yang lebih mudah dan dengan jangkauan yang luas.
Maka dari itu,kata Yulianto, BEI kembali berinovasi dengan meluncurkan program “WIB-WITA-WIT: Waktu Indonesia Berinvestasi”. Menurutnya, program tersebut merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman investor atas produk, layanan, dan kinerja perusahaan tercatat. Lebih lanjut dia menjelaskan, BEI memanfaatkan tidak hanya media sosial, tetapi juga keberadaan 30 Kantor Perwakilan di seluruh Indonesia. Tiap kantor perwakilan akan menjadi tuan rumah atau host dari talkshow via fitur live Instagram yang menghadirkan narasumber dari 29 perusahaan tercatat yang ikut berpartisipasi.
Yulianto menambahkan, pihaknya juga optimis program WIB dapat berkontribusi terhadap peningkatan literasi dan inklusi pasar modal. Selain itu bisa meningkatkan kesadaran investasi masyarakat. “Kami berharap program ini dapat memberi manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat, terutama Perusahaan Tercatat dari sisi supply, dan investor seluruh Indonesia dari sisi demand," ujarnya.
Disebutkan, sebanyak 29 perusahaan tercatat akan berpartisipasi dalam program tersebut, yaitu INAI, TUGU, TRIS, CINT, MGRO, COCO, ISSP, CBMF, BMAS, INOV, BBSS, WOMF, WIKA, FOOD, BELL, PTPW, PRDA, BJTM, TRIM, HRTA, GDST, BBMD, DFAM, TRIN, BBRI, SAMF, WOOD, ASSA, dan BVIC dan menghadirkan narasumber, yaitu 11 CEO, 7 Direktur Perusahaan, dan 11 lainnya merupakan Senior Executive Price President, Corporate Secretary, dan Senior Private Banker.
BEI berharap program ini dapat memberi manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat, terutama perusahaan tercatat dari sisi supply, dan investor seluruh Indonesia dari sisi demand. Selain itu, BEI juga optimis program WIB dapat berkontribusi terhadap peningkatan literasi dan inklusi pasar modal, serta kesadaran bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk Indonesia berinvestasi.
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…