Sambut Era New Normal - Kualitas Layanan Transjakarta Harus Meningkat

Kualitas layanan Transjakarta sebagai transportasi publik harus mendapat perhatian serius agar tidak menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di masa penerapan tatanan normal baru (new normal). Untuk itu perlu sinergi kuat antara Pemprov DKI Jakarta, DPRD dan BUMD Transjakarta,”Sebelum new normal saja tata kelola perusahaan daerah (BUMD) Transjakarta sangat kuat disorot publik, salah satunya karena kualitas pelayanan. Apalagi nanti setelah dilonggarkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang apa-apa harus disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujar peneliti kebijakan publik Suara Jakartaku, Hartati Sitorus di Jakarta beberapa waktu lalu.

Peningkatan kualitas layanan Transjakarta, menurutnya, dapat dilakukan dengan menambah belanja subsidi transportasi atau public service obligation (PSO). Bila itu tidak dilakukan, mustahil kualitas layanan akan meningkat meski Transjakarta kini memiliki armada baru. Menurutnya, harus dipahami bahwa pelayanan transportasi publik tidak bisa maksimal jika berlandaskan niat baik semata tanpa ada subsidi, seperti umumnya di kota-kota beradab. Harus disadari bahwa PSO itu adalah anggaran habis yang tidak akan memberi keuntungan materi bagi Transjakarta.”Kami prediksi, jika bertahan pada kualitas yang sama seperti sebelum pandemi, Transjakarta akan kelimpungan. Suntikan dana PSO dari Pemda menjadi faktor dominan suksesnya pelayanan Transjakarta," sambung perempuan alumni Universitas Sumatera Utara itu.

Hartati khawatir bila kualitas layanan tidak ditingkatkan, Transjakarta akan menjadi episentrum gelombang kedua penularan Covid-19. Ini karena moda transportasi massal tersebut andalan warga di Ibukota sehingga pergerakan orang di dalamnya begitu tinggi. "Jutaan manusia harus dilayani dengan baik di masa pandemi ini, agar tidak terjadi penuralan antar-penumpang yang dapat berpotensi terjadinya gelombang kedua penyebaran Covid-19 seperti di negara lain," urainya.

Dirinya berharap pemerintah daerah, anggota DPRD maupun BUMD pengelola Transjakarta tidak saling lempar bola menghadapi situasi ini. Dia justru menyarankan untuk ketiga pihak tersebut saling bersinergi.”DPRD jangan berharap berlebihan pada Direksi BUMD Transjakarta bila mereka tidak mendorong Gubernur untuk mengalokasikan secara maksimal anggaran PSO untuk melayani transportasi penduduk di Ibukota,"ujarnya.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

BEI Suspensi Saham Pelat Timah Nusantara

Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…

Bank Woori Bidik Right Issue Rp3,2 Triliun

Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

BEI Suspensi Saham Pelat Timah Nusantara

Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…

Bank Woori Bidik Right Issue Rp3,2 Triliun

Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…