Badan POM Berikan Dua Sertifikat CDOB Kepada PT APL
NERACA
Cikarang - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan dua sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) kepada PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL) atas komitmen dan upaya perusahaan itu memenuhi persyaratan distribusi.
"Sertifikat yang kami berikan hari ini adalah CDOB kategori Cold Chain Product dan kategori Obat Lain kepada pedagang besar farmasi APL," kata Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif Badan POM Rita Endang di Bekasi, Senin (3/2).
Sebagai badan pengawas pihaknya mengaku akan terus melakukan upaya peningkatan komunikasi, pendampingan, dan 'desk consultation' untuk pengawalan pelaku usaha, baik industri farmasi maupun distributor atau pedagang besar farmasi (PBF).
Upaya tersebut diambil Badan POM untuk mendukung akses dan ketersediaan obat bagi masyarakat sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan, terutama di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Saya mengapresiasi langkah inovatif APL dengan membuka national distribution center dan telah menerima sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dari Badan POM," ucapnya.
Rita berharap National Distribution Center PT APL dapat mendukung upaya pemerintah dalam memberikan layanan distribusi kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
CEO Zuellig Pharma John Davison mengatakan sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia pihaknya konsisten untuk menjalankan misinya untuk memastikan layanan distribusi kesehatan menjadi lebih terjangkau.
Sejalan dengan strategi Industri 4.0 di Indonesia pihaknya mendukung PT APL melalui transfer teknologi dan pengetahuan serta mengintegrasikan dan menyesuaikan solusi digital untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang.
"Kami juga membantu memerangi produk palsu dengan memanfaatkan teknologi blockchain yang dikembangkan dengan SAP dan kemampuan analitik data yang canggih," ungkapnya.
Sebagai anggota Zuellig Pharma, APL telah mendukung industri kesehatan Indonesia sejak tahun 1985. Saat ini jaringan distribusi APL memenuhi kebutuhan pasar di 34 provinsi dengan mengoperasikan satu national distribution center dan 26 gudang farmasi berstandar internasional tertinggi di 26 kota di seluruh Indonesia.
Tenaga penjualan APL tersebar di 504 kota untuk menjangkau lebih dari 25.000 pelanggan sementara 60.000 pelanggan tidak langsung dilayani melalui jaringan sub-distribusi regional yang disesuaikan. APL terus berinvestasi dalam kualitas, teknologi, dan layanan sehingga memberikan solusi yang sesuai, layanan bernilai tambah, solusi komersial, dan wawasan pasar yang kritis kepada mitranya.
APL berkomitmen terhadap visi keberlanjutan membangun masa depan yang lebih sehat bagi Asia dengan klien dan pelanggannya melalui empat pilar utama yakni meningkatkan hasil kesehatan, mengembangkan bakat, menghargai lingkungan, serta menetapkan standar integritas tertinggi. Ant
NERACA Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, untuk menjaga kredibilitas, integritas, dan akuntabilitas pembentukan 80 ribu Koperasi…
NERACA Jakarta - Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Komisi Yudisial Tahun 2025–2030 mencari figur calon komisioner yang seperti "malaikat" atau…
NERACA Jakarta – Pemerintah dan aparat keamanan tengah bersiap menghadapi potensi gangguan aktivitas publik seiring rencana demonstrasi besar-besaran bertajuk Aksi…
NERACA Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, untuk menjaga kredibilitas, integritas, dan akuntabilitas pembentukan 80 ribu Koperasi…
NERACA Jakarta - Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Komisi Yudisial Tahun 2025–2030 mencari figur calon komisioner yang seperti "malaikat" atau…
NERACA Jakarta – Pemerintah dan aparat keamanan tengah bersiap menghadapi potensi gangguan aktivitas publik seiring rencana demonstrasi besar-besaran bertajuk Aksi…