Buka Pendidikan Penerbangan - GMFI dan Citilink Bikin Perusahaan Patungan

NERACA

Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya di industri dirgantara, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) saling bersinergi dengan membentuk perusahaan patungan. Dimana PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk (GMFI) bekerjasama dengan PT Citilink Indonesia untuk membentuk perusahaan baru yang bergerak di bidang pendidikan aviasi dan non-aviasi.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, GMF Aero Asia akan memiliki 20% saham pada perusahaan yang bernama PT Garuda Ilmu Terapan Cakrawala Indonesia (GITC Indonesia) tersebut. Sisanya dimiliki oleh Citilink Indonesia. Kata Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo, GITC Indonesia merupakan bentuk ekspansi bisnis Citilink dalam bidang pendidikan dan pengembangan kualitas SDM.

Selain itu, pendirian anak usaha ini juga untuk mendukung operasional penerbangan. Pada tahap awal, GITC Indonesia akan menyediakan fasilitas pendidikan bagi pilot, awak kabin, engineer dan pegawai darat. Hal ini untuk menunjang kegiatan operasional di lingkungan Garuda Indonesia Group. “Dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang mumpuni serta tenaga pengajar yang ahli di bidangnya, GITC Indonesia diharapkan mampu menghadirkan pendidikan di bidang aviasi yang berkualitas baik dan terpercaya," kata Juliandra.

Ke depan, GITC Indonesia akan membuka fasilitas pendidikan di bidang aviasi untuk umum. Adapun pelatihan yang disediakan adalah pendidikan untuk operasional maskapai (airline operation) dan pendidikan untuk pengembangan bisnis maskapai (airline business). GITC Indonesia juga akan menyediakan fasilitas yang terbaik untuk menunjang kualitas pendidikan. Fasilitas tersebut adalah ruang kelas, lounge, asrama hingga simulator berbagai tipe pesawat seperti Airbus A320, Airbus A330, Boeing 737-800NG, ATR 72-600 dan CRJ1000.

Lebih lanjut, Direktur Utama GMF Tazar Marta Kurniawan mengatakan, pendirian anak usaha ini adalah upaya GMF untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat mendukung ekspansi bisnis. Tazar berharap, adanya GITC Indonesia bisa melahirkan teknisi-teknisi andal untuk mendorong percepatan pertumbuhan bisnis GMF. “Kami berupaya memperluas jangkauan penyedia pelatihan teknisi pesawat dengan menyasar pelanggan lain di luar Garuda Indonesia Group melalui GITC Indonesia," ungkap Tazar.

Dalam GITC Indonesia, perusahaan menyediakan pelatihan yang bersifat mandatory training. Hal ini diharapkan bisa menarik maskapai lain baik domestik maupun internasional. Selain membentuk usaha patungan dengan Citilink, GMF juga berencana mendirikan usaha patungan dengan perusahan yang bergerak pada bisnis pesawat jet di Dubai South. Pihaknya belum dapat mengungkap berapa porsi saham GMF di JV tersebut, termasuk detail mitra kerja sama ini.

Tazar mengatakan, ekspansi ke luar negeri merupakan upaya perseroan untuk menjadi 10 perusahaan teratas dunia di bisnis maintenance, repair and overhaul (MRO). Setelah Timur Tengah, perseroan mengincar Australia dengan rencana pembentukan anak usaha. Adapun, peluang kerjasama dengan mitra setempat yang dijajaki adalah line maintenance.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…