NERACA
Jakarta – Dalam rangka menekan beban utang, PT Star Pacific Tbk (LPLI) melakukan restrukturisasi utang senilai Rp203,83 miliar dengan PT Bank KEB Hana Indonesia sebagai kreditur. Direktur Independen Star Pacific, Dandy Fantoan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menuturkan, utang yang direstrukturisasi berjenis pinjaman investasi. Per 5 November 2018, nilainya mencapai Rp203,83 miliar.
Kredit yang diberikan oleh PT Bank KEB Hana Indonesia itu akan direstrukturisasi dengan mekanisme penurunan suku bunga dari 12,5% per tahun menjadi 11,75% per tahun."Fasilitas kredit dibagi menjadi dua bagian, yaitu investment loan sebesar Rp103,83 miliar dan fixed loan sebesar Rp100 miliar," ujarnya.
Menurut Dandy, restrukturisasi itu akan berdampak terhadap besarnya cicilan bunga yang dibayar perseroan. Selain itu, pokok pinjaman juga disebut menjadi lebih ringan. Hingga 30 September 2018, perseroan memiliki total liabilitas senilai Rp304,24 miliar yang terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp75,16 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp229,07 miliar. Adapun, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp1,07 triliun. LPLI adalah induk dari PT Multi Media Interaktif, lini bisnis media perusahaan grup Lippo tersebut yaitu grup Berita Satu yang memiliki TV, surat kabar Investor Daily, dan majalah Investor.
Sebelumnya, perseroan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) yang hasilnya menyetujui perubahan susunan dewan komisaris dan direksi. Perubahan tersebut sebagai langkah strategis perseroan ke depan. RUPS mengangkat Komisaris Utama Star Pacific yang baru Markus Permadi menggantikan Adriyanto. Pemegang saham juga menetapkan Laurensia Adi dan Ganesh Chander Grover sebagai komisaris independen perseroan menggantikan Willi Toisuta dan Sasmito Dirdjo.
RUPS juga memutuskan untuk mempertahankan Samuel Tahir sebagai direktur utama perseroan. Pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Eddy Harsono Handoko dan Martinus Laihad sebagai direktur baru perseroan.
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…