NERACA
Jakarta – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) telah menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di level Rp 1.284 persaham. Informasi tersebut disampaikan perseroan seperti dikutip dalam laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, Garudafood menawarkan saham di rentang harga Rp 1.100-Rp 1.400 per saham. Dengan harga pelaksanaan tersebut, maka nilai IPO ini sebesar Rp 979,49 miliar. Ini dengan memperhitungkan Garudafood melepas 762,84 saham. Perseroan mengungkapkan, tidak semua saham dilepas ke publik. Dari jumlah itu, sebesar 727,84 juta saham dialokasikan khusus untuk obligasi wajib konversi atau mandatory convertible bond (MCB). Hanya sebesar 35 juta atau setara 0,47% saham yang murni dilepas ke publik.
Garudafood telah mengantongi pernyataan pra efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Agustus 2018. Garudafood dijadwalkan mencatatkan (listing) saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan Oktober 2018. Director, Head of Investment Banking PT Indo Premier Sekuritas, Rayendra L. Tobing pernah bilang, prospek saham Garudafood sangat potensial karena industri makanan dan minuman nasional tumbuh pesat, seiring pertumbuhan penduduk dan daya beli masyarakat. Berdasarkan data Nielsen, pada kuartal I/2018 volume permintaan pasar makanan ringan domestik tumbuh 8% sedangkan pasar biskuit tumbuh 8%. “Kondisi tersebut akan menguntungkan Garudafood sebagai pemain industri ini,” jelas Rayendra.
Sementara itu, Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja mengatakan, IPO ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif yang dapat memperkuat ekspansi bisnis. Langkah ini juga sejalan dengan visi Garudafood untuk menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman terdepan di Indonesia dan juara di ASEAN.”Kami percaya IPO ini akan menjadi momentum positif bagi Garudafood untuk terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan peluang pasar yang begitu besar, baik di Indonesia maupun ASEAN. IPO juga akan membawa standar baru tata kelola perusahaan yang baik yang tentunya dibutuhkan oleh perusahaan,” ungkapkan.
Pasca IPO nanti, lanjutnya, perseroan akan melancarkan langkah-langkah ekspansi yang lebih terukur seperti perluasan jaringan distribusi yang menyasar wilayah-wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi.”Strategi ekspansi ke wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Kami akan optimalkan peluang pasar ini, apalagi pertumbuhan ekonomi tumbuh merata di berbagai wilayah Indonesia,” kata Hardianto.
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…
Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…
Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…
Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…